Hubungan Ivan dengan direkturnya tidak harmonis lagi. Ada beberapa perbedaan konsep kerja yang susah dicari titik temunya lagi.
Hubungan buruk ini menjadi terlalu personal bagi Ivan dan membuatnya merasa muak bila mendengar boss nya melakukan hobby meneriaki karyawan bila berbicara.
Saat bertemu di tempat makan, dia lebih banyak diam. Lalu,
"Bang, kalau ada lowongan kasihkan ke aku ya..."
'Kenapa Bro?'
"Aku semangat bekerja pagi ini, semua energi aku kumpulkan untuk menyelesaikan proyek baruku. Saat konsentrasi penuh, si Mak Lampir itu berteriak meributkan kartu parkir gratisnya yang belum diurus. Sakit kepalaku langsung..."
'Memang dia yang bayar gajimu?'
"Bukan, dia karyawan juga sama kayak aku. Kalau dia berhenti juga gaji dia stop"
Hmm...
Ini masalah bagi banyak karyawan bukan?
Hanya karena ada orang diatas kita yang tidak kita sukai, maka kinerja kita menurun dan tidak betah lagi dalam bekerja.
"Terus bagaimana dong, Bang?"
Jangan biarkan orang lain yang menentukan kita bahagia atau tidak. Kita harus bahagia karena kita memutuskan kita berbahagia.
Bila kita sudah memutuskan dengan tegas bahwa kita harus bahagia hari ini, maka apapu yang dilakukan orang lain tidak akan bisa mengusik rasa bahagia itu.
So, make your decision...
Oh ya, bila Anda dalam posisi si boss itu, hentikan kebiasaan menekan bawahan. Suatu saat Anda akan merasakan ditekan dengan keras juga. Jangan bermain dengan periuk nasi orang lain.
Pagi, Sukses n God Bless You All
Tidak ada komentar:
Posting Komentar