Kepindahan istri ke kantor baru membuatnya enggan membawa mobil impiannya ke kantor, karena jauh dan melelahkan. Akhirnya diputuskan memakai bis saja, bisa istirahat di jalan.
Persoalan baru timbul, anak-anak yang biasanya kalau pagi berangkat ke sekolah bersama mamanya harus saya antar, karena mamanya berangkat jam 5 pagi.
Saat mengantar Big Sam, di jalan dekat sekolah ada seorang Bapak berumur 60 tahunan duduk di lantai teras rumahnya disamping sebuah meja kecil. Diatas meja ada tempat makanan kecil yang dikirinya ada mangkuk berisi bumbu kacang.
Menilik ukuran tempat makanan itu mungkin hanya berisi 50 biji gorengan. Beliau duduk dengan sabar sambil menyapa orang yang lewat.
Namun bila melihat rumahnya kita akan tercengang, rumah itu bagus sekali, tidak tepat rasanya bila Bapak itu harus berjualan 'sekecil' itu.
Akan ada yang bertanya,
"Memang anaknya tidak memberi Bapak itu uang?"
Banyak hal yang tidak kita mengerti, namun kalau disuruh memihak maka saya akan memihak Bapak itu.
Kenapa?
Proses sebelum jualan di pagi hari itu akan membangun satu 'mekanisme penundaan pikun' karena seluruh bagian otak akan terjaga di pagi hari saat,
-mempersiapkan bahan,
-memasak gorengan,
-membuat bumbu,
-menyapu teras,
-mengeluarkan meja,
-duduk santai,
-mengingat orang yang lewat dan menyapa mereka, dll.
Very powerful bukan?
Let the senior citizen keep working, they're still productive...
Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar