Jumat, 06 Maret 2015

Renungan Pagi (Copas Sule YNK Adam) Cemeti

Pernahkah kita melihat bagaimana seorang petani membajak sawah menggunakan sapi/kerbau?

Hewan ini digunakan untuk membantu memudahkan pengolahan lahan.

Bila hewan tersebut malas untuk membajak, spontan petani melayangkan pecut/cemeti ke tubuh hewan tersebut.

Terkesan kasar namun hanya dengan cara demikian sapi/kerbau akan bergerak melakukan tugasnya sehingga pekerjaan cepat selesai.

Untuk mendorong/memotivasi manusia, pola serupa juga berlaku dalam hidup kita.

Hanya saja terhadap manusia caranya tentu lebih manusiawi.

Contoh,ketika orang tua kita harus menggunakan rotan dalam keadaan terpaksa mendidik, itu pun di lakukan saat kita masih kecil & di tempat yang tepat seperti bokong.

Beranjak dewasa pola didikan yang kita terima berubah.
Didikan keras, tantangan, kegagalan dan sebagainya merupakan alat yang Tuhan gunakan agar kita berhasil sesuai Rencana-Nya.

Yunus, pada waktu Allah perintahkan ke Ninewe & selamatkan penduduk di sana yg hampir binasa karena cara hidup mereka, ia memilih menghindar.

Ia bahkan melarikan diri ke Tarsis, Yunus pergi menjauh dari tanggung jawab yang Tuhan berikan. Menyaksikan kelakuan Yunus,

Diamkah Tuhan?

Sama sekali tidak!

Dlm perjalanan pelariannya,Tuhan hadapkan Yunus dengan angin ribut yang mendatangkan badai.

Ulah Yunus hampir mencelakai banyak orang di kapal yang ditumpanginya. Setelah mendengar kisah pelariannya, Yunus terpaksa dibuang ke laut demi keselamatan banyak orang, Yunus pun di telan ikan besar.

3 hari 3 malam ia hidup dalam perut ikan atas seijin Tuhan, itu adalah Anugerah besar baginya.

'Cemeti' dari Tuhan membuat Yunus kembali melangkah pada Rancangan-Nya yang sempurna. Akhirnya, penduduk di  kota Ninewe luput dari malapetaka.

Sahabat. jika Tuhan menggunakan cemeti untuk mendidik kita, itu tandanya Ia masih peduli karna kita berharga di mataNya.

Tuhan sedang meluruskan jalan hidup kita, agar kita dapat melakukan pekerjaan yang di percayakan-Nya sesuai Rancangan-Nya.

Tuhan Yesus memberkati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar