Kamis, 02 April 2015

Hasan (4)

Perjuangan untuk mendapatkan Renita sudah berakhir ketika Hasan tahu alasannya. Dia memilih fokus untuk kuliah dengan sepenuh hati.

Sampai...

Dahniar datang dan mengejar-ngejar Hasan dengan cara yang luar biasa tanpa basa basi.

Cerita jadi berbalik kembali menjadi cerita seperti saat Hasan mengejar Renita, namun tidak ada halangan diantara Hasan dan Niar. Asal mau semua bisa jadi.

"Maunya Hasan itu apa, Bang?"

'Prestasi dalam hidup, kuliah dan kerja. Dia hidup untuk menjadi nomor 1 saja, mau dekat dia? Jadilah orang yang berprestasi'

"Berat juga ya? Tapi aku harus bisa..."

Nah, gayung bersambut akhirnya..

Singkat kata mereka berdua menjadi penerima beasiswa Supersemar penuh pada tahun berikutnya sampai lulus kuliah.

Dua tahun kemudian mereka menikah di Magelang, tempat orang tua Niar. Saat itulah Hasan baru bicara,

"Aku takut jadi dosa Dar, karena Niar cenderung terlalu berani soal sex. Aku muslim yang serius, bukan budaya keluargaku untuk sembarangan"

Sesuatu yang luar biasa jugakah untuk Anda?

Wajar bila saya sangat menghormati Hasan sampai sekarang ini, bukan?

Hal yang berkaitan dengan masalah integritas dihadapan Tuhan ini akan dikenang orang sebagai cap dan materai yang melekat di kening Anda seumur hidup dan sampai kapanpun nama Anda disebutkan orang.

Apa yang akan dikenang orang saat Anda sudah tiada nanti?

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar