Sekali ini tulisan berseri agak panjang, karena banyak hal yang akan dikupas sebagai pelajaran berharga bagi banyak orang.
Saat kehamilan pertama Niar, masalah mulai timbul bagi mereka sebagai 'orang cerdas yang mandiri total' itu.
Niar mengalami hiperemesis, rasa mual yang berlebihan sampai usia kehamilan mencapai 30 minggu. Otomatis beban pekerjaan tertumpuk di pundak Hasan.
Tambahan pekerjaan ini membuat Hasan harus sering lembur. Akibatnya perhatian untuk Niar juga berkurang. Saat diberi tahu berat badan janin kurang, perhatian Hasan menjadi terpecah oleh keinginan mengurusi Niar atau perusahaan.
Kesempatan ini digunakan oleh salah satu karyawan seniornya untuk mengambil alih beberapa pelanggan perusahaan untuk menjadi pelanggan perusahaan saingan yang sudah membajaknya pindah.
Hasan sangat panik saat tahu ada perusahaan yang lepas, dia fokus lagi ke perusahaan.
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Kondisi yang lemah membuat Niar mengalami pendarahan yang cukup hebat, kualitas hidupnya menurun drastis sejak melahirkan Ubay.
Dilema yang dihadapi Hasan bisa disebut dengan,
"Ibarat buah simalakama, dimakan Bapak mati tidak dimakan Ibu mati"
Persoalan kita semua juga terkadang sama, ada 2 atau lebih pilihan dan semua beresiko. Bila kita menghadapi situasi begini,
"Jalani saja dan lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Terima semua resiko yang terjadi"
Mudah?
Tidak ada yang mudah, namun yakinlah sesudah semua berlalu akan ada pelajaran penting yang kita dapatkan.
Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar