Selalu ada "pelangi" sehabis hujan... tidak ada orang yg menderita sepanjang hidup nya. Tapi pengalaman saya mengelola "wisma Kasih Bunda" berbeda cerita... 16th saya berkutat dgn peristiwa2 yg penuh penderitaan dan itu setiap hari.
Semua rujukan adalah kisah kasih duka yg menggores hati dan mengelupas nurani...
Mengapa Tuhan ijinkan mereka mengalami "penderitaan" yg berlapis lapis? .
Dan...sptnya tidak mengalami adanya "pelangi sehabis hujan.."
Banyak pengalaman yg kadang tidak masuk "akal"...- kalau "pelayanan" yg mengunjungi..adalah kegiatan yg sesekali waktu. Tapi kalau di Yayasan Anne Avantie adalah...sebuah komitmen yg berjalan dgn "rutinitas" yg memang tugas keseharian nya melayani aneka macam rupa penderitaan.
Mulai dari anak2 yg sakit krn menderita hydrocephalus -anak2 tanpa dubur- tumor - anak2 yg membutuhkan kemotherapy - anak2 yg mengalami kecelakaan...apakah kecelakaan didalam rumah spt tersiram air panas -terbakar ataupun kecelakaan dijalan raya...
Belum lagi kasus2 yg memerlukan "jaminan" di UGD yg tak terjangkau BPJS.
Mengapa...kasus demi kasus ditangani..setiap hari nya tiada putus...tidak pernah berhenti?
Selalu saja ada orang yg bertanya...apakah "wisma kasih Bunda" masih ada? ...- saya menjawab "bagaimana saya bisa TUTUP dengan kenyataan penderitaan didepan mata..?"
Bagaimana saya bisa "menyerah" dgn rintihan derita yg terus terngiang. ?
PANGGILAN ini sdh menjadi NADI yg mengalir dalam aliran darah. Saya sdh tidak lagi "melogika" dgn daya nalar "manusiawi" dan tidak lagi merespon publik ketika mereka "meragukan" atau bahkan "tidak percaya" dengan apa yg kami lakukan...
Karena buat saya..percuma dan "menghabiskan waktu".
Nalar nya orang "menolong" sesekali dgn menyumbang dan merasa "sudah pernah".
Tapi bagi kami tidak ada kata "sudah pernah" dalam MENOLONG. Apapun yg Tuhan mandat kan..itu yg kami lakukan tanpa berpikir "uang darimana
(Berkah Dalem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar