Cerita ini cukup lucu yang lama disimpan, karena akan membuat berkerut kening beberapa kawan.
Mengapa?
Baca saja deh...
Danu selalu asyik dengan motor Honda CB 125 yang sudah di modifikasi, sepertinya mesin Honda Tiger yang dipasang di motor CB 125 nya. Kalau dia sudah ngebut susah sekali dikejar.
Untuk knalpot dia tetap memakai knalpot original yang bersuara halus. Pada putaran mesin 6000 rpm baru meraung knalpotnya, itupun masih bersuara sedang.
Suatu hari saat kami sedang naik motor berdua pulang kerja, sambil ngobrol santai karena tidak ada kerjaan lagi sesudah itu. Jalanan juga sepi, jadi asyik saja bercanda.
Dari arah belakang mendadak ada raungan suara knalpot nyaring, sepertinya Ninja 250cc. Kami cuek karena jalanan sepi dan masih banyak ruangan untuk dia melaju.
Merasa diabaikan dia bergerak disamping dan teriak,
"Kalau mau ngobrol di rumah hei, ini di jalan"
Danu diperlakukan begitu langsung nyeletuk,
"Sudah, kalo lelaki berhenti lo monyet!!!"
Dan, pancingan mengena dia berhenti langsung memarkir motor di pinggir. Asyik nih, ada tontonan gratis.
"Kamu ga dengar suara knalpot gua tadi?"
"Dengar, terus kenapa?"
"Kok ga minggir?"
"Lho, bajaj juga suaranya lebih nyaring dari motor lo, apa gua juga harus minggir"
Yah, ga jadi melerai perkelahian deh, karena suasana langsung adem dan mereka berdua jadi senyum-senyum lalu ketawa. Akhirnya kami berkenalan, namya Juri dan dia jadi bagian dari kelompok biker Robekkkcc.
Besoknya knalpot Juri kembali standar Ninja 250cc. Takut dikira saingan Bajaj roda tiga model lama.
Terkadang orang melupakan fungsi klakson sehingga perlu memasang knalpot kelas gambot untuk menyuruh orang minggir.
Bila itu tujuannya, kami undang untuk berangkat bersama tukaran motor, pakai matic dan suruh Juri bawa itu motor berisik dan ikutin aja dari belakang.
Dijamin pasti budeg sampai Semanggi.
Pakai klakson jika perlu, jangan knalpot kawan.
Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar