Perjalanan berangkat kerja ke rumah sakit hari jumat kemaren menjadi agak memberi surprise yang sangat menyentuh hati, membuat hati terasa pedih sedikit.
Saat ini jalan raya Cibitung Cikarang sedang ditinggikan karena sering banjir didaerah itu.
Didekat persimpangan gerbang perumahan Taman Aster Cibitung ada 2 supir sedang bertengkar, disamping mereka mobil box badan sampingnya penyok digencet bis antar jemput karyawan pabrik.
Supir mobil box berusia sekitar 35 tahunan berhadapan dengan supir bis antar jemput berusia 25 tahunan. Tampaknya pertengkaran sudah cukup panjang, karena kesal supir mobil box mendorong tubuh supir bis dengan keras sampai mundur selangkah dan tidak melawan sama sekali,
"Sudah tahu jalanan macet dan sempit, bis kagak muat maju. Kenapa Lu maksa maju?"
Apa yang menarik perhatian?
Supir mobil box itu marah sambil air mata menggenang dan kemudian setetes air mata turun juga ke pipinya yang kurus itu.
Padahal kalau mau keras dia bisa lakukan dengan puas, namun dia menahan diri dengan kuat. Tampaknya ada ketakutan kehilangan pekerjaan yang jauh lebih besar dari keinginan untuk melakukan kekerasan.
Periuk nasi jauh lebih berharga dari pada kepuasan hati saat mengamuk.
Entah bagaimana kelanjutan kejadian mereka, namun ada kesadaran untuk tidak sembarangan dengan periuk nasi orang.
Kalau kita berada pada posisi si supir mobil box, apa rasanya?
Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar