Disaat melewati STMIK dan STAI Bani Saleh Bekasi waktu banjir, terlihat
puluhan mobil semua jenis berderet sepanjang kiri kanan jalan, karena
perumahan Villa Taman Kartini dibelakang kampus Bani Saleh terendam
banjir parah.
Sementara itu ada puluhan mahasiswa civitas akademika kedua kampus itu
bergerak di kiri kanan jalan mengumpulkan sumbangan untuk korban banjir.
Dengan seragam jas warna biru sambil melap keringat mereka berjuang melawan panas.
Tahukah Anda kalau keadaan ini mematahkan teori tentang
'Mahasiswa dan orang sekitarnya'
Teori ini mengatakan mahasiswa cenderung membentuk dunia sendiri yang tidak bisa menyatu dengan masyarakat sekitarnya.
Memang kenyataan seperti itu, sampai sekarang masih ada.
Namun...
Bencana bisa merubah teori ini, karena ada rasa sebagai sesama korban
banjir akan membuat mahasiswa 'terpaksa' kenal dengan penduduk setempat,
batasan yang sudah terbentuk secara alami akan larut.
Dampaknya?
Kebiasaan mahasiswa untuk membentuk dunia 'limited edition' akan
terkontaminasi 'rasa ewuh pekewuh' dengan masyarakat sekitar, sehingga
mereka segan untuk lakukan hal yang 'macam-macam'
Jangan protes ya para mahasiswa, saya dulu juga mahasiswa bandel waktu kuliah. Paham?
He..he..he......
Disisi lain, masyarakat sekitar akan merasa terikat dengan mahasiswa
yang ada di daerah mereka, karena ada rasa hutang budi juga.
Setidak-tidaknya karena mahasiswa sambil cari dana sudah menjaga mobil
mereka yang didepan kampus.
Banjir meruntuhkan dinding yang tidak kelihatan juga ya?
Pagi, Sukses n GBU All...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar