Seorang Raja mengadakan sayembara melukis kedamaian.
Pada akhir sayembara, hanya ada dua lukisan yang benar-benar disukainya, ttp ia harus memilih salah satu.
Lukisan pertama adlh gunung-gunung tinggi yg mengelilingi sebuah telaga
yg tenang & langit biru di atasnya. Burung-burun berkicau riang.
Semua yg memandang sepakat bahwa inilah lukisan terbaik yg menggambarkan
kedamaian.
Lukisan kedua juga gunung ttp gundul & kering. Langit di atasnya
hitam & kelam, pertanda akan turun badai. Kilat sedang
menyambar-nyambar liar.
Di celah gunung tampak air terjun deras berbuih-buih. Tdk tampak ketenangan & kedamaian di sana.
Tetapi... sang raja melihat di balik air terjun tumbuh semak-semak kecil
dari sela-sela batu tempat seekor burung kecil meletakkan sarangnya di
sana.
Di tengah riuh rendah air terjun, ia mengerami telurnya dengan tenang.
Akhirnya... Raja memutuskan lukisan inilah pemenangnya. Apa makna cerita di atas?
Kedamaian bukan berarti kita harus berada di tempat yang tanpa keributan, kesulitan, atau tdk diganggu macam-macam pekerjaan.
Kedamaian adlh hati yg tenang & sejahtera meski kita berada di
tengah keributan yg luar biasa. Kedamaian hati bukanlah pilihan, tetapi
keputusan.
Apakah kita ingin tetap merasa damai meskipun keadaan ekonomi kurang
baik, tetap bersuka cita walaupun persoalan hidup datang silih berganti?
Kita sendirilah yg harus memutuskan, bukan orang lain.
(Nando Inspiration/B.Tejanando)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar