"Stop Merana"

Saat membaca tulisan itu di kaca belakang salah satu angkutan kota yang trayeknya lewat Kalimalang, mendadak muncul wajah Devi di pelupuk mata saya.

Seorang calon pemimpin masa depan perusahaan keluarganya, masih muda tetapi punya penyakit maag kronis yang dia alami sejak kelas 5 SD.

Semua karena rasa marah dan dendamnya terhadap Devon kokonya yang memakinya 'perempuan nakal' saat dia pulang sekolah terlambat di kelas 5 itu juga.

Sempat tidak mau makan selama seminggu karena kecewa itu, keadaan berlanjut sampai dia terkena sakit maag.

Perjalanan waktu semua kelihatannnya berjalan sempurna, namun dendam itu tidak pernah hilang, membuat selera makan hilang setiap muncul dalam ingatan.

Sampai akhirnya 3 tahun yang lalu Farel pacarnya minta bantuan saya untuk mendamaikan dirinya dengan Devi yang sedang terbaring di RS.

Betul, maag kronisnya kumat lagi dan dia dirawat selama 5 hari disana.

Wajahnya biasa namun terlihat cerdas, saat diajak membahas masalah marketing dia semangat dan kami ngobrol panjang lebar.

Sampai....

"Om, dendam itu salah ya?"

Semua terbuka lebar, kami bahas secara ringan lalu saat Devon datang, dia kaget,

"Vi, kenapa tidak ngomong langsung? Koko maah tidak merasa ada masalah diantara kita selama ini.."

Mereka bisa damai dan perlu setahun untuk menyembuhkan total maag Devi.

Pelajaran berharga bukan?

Kadang kita sakit hati terhadap seseorang sementara orang itu tidak tahu sama sekali.

Konyol bukan?

Stop merana, selesaikan semuanya agar Andapun bebas dari rasa merana itu.

Pagi, Sukses n God Bless You All