Seorang pemuda berangkat ke Tangerang untuk sekolah pada tahun 1980an.
Dia masuk SMP saat itu, dengan bekal uang yang sangat sedikit dan latar
belakang keluarga miskin.
Keadaan ini memaksa dia lakukan survey untuk mencari tempat kontrakan yang paling murah dan dia dapatkan kontrakan sederhana.
Sesudah dapatkan kontrakan, survey dilanjutkan untuk mencari tempat makan yang termurah.
Hasilnya didapatkan tempat makan termurah adalah Warung Tegal atau
warteg. Diantara sekian warteg ada satu warteg termurah, maka dia
langganan makan disana.
Saat keuangan menipis, dimana kiriman belum datang, maka pemuda ini
hanya makan nasi putih saja yang dengan kemurahan hati Ibu warteg
disiramkan kuah sayur.
Ibu warteg menjadi kasihan, setelah berdiskusi dengan suaminya dia
berikan tambahan daging atau ikan didalam nasi putih yang dibeli pemuda
itu.
Pemuda itu menerima dengan penuh syukur yang luar biasa pemberian itu.
Sekolah sampai sarjana dilalui terus.
30 tahun kemudian ditahun 2012 ada peraturan pemda Tangerang bahwa jalan
dimana Ibu itu berjualan tidak boleh ada warung, sehingga harus
ditutup.
Ibu ini panik sekali, seminggu sebelum pembongkaran datang orang
berseragam menjemput Ibu itu. Orang itu ternyata suruhan pemuda yang
dulu dia beri daging dan ikan dalam nasi itu.
Ternyata pemuda itu tetap ada di Tangerang dan dia sudah memimpin perusahaan dengan 6000 karyawan.
Dan Ibu itu?
Tugas Ibu itu sekarang adalah mengatur katering untuk 6000 karyawan itu.
Ternyata perbuatan baik tidak pernah berbuah buruk ya?
Pagi, Sukses n God Bless You All
Tidak ada komentar:
Posting Komentar