Salah satu ciri khas bulan Ramadhan adalah menabuh beduk-bedukan sepanjang hari diparuh kedua bulan Ramadhan.
Mulai dari ember air, ember cat, drum plastik sampai drum besar bekas
minyak yang dinaikkan diatas gerobak dan ditabuh sambil diarak keliling
kampung.
Dibeberapa daerah tetabuhan ini dilakukan sejak awal puasa, terutama
dilakukan pada saat sahur. Untuk membangunkan orang yang belum bangun
disaat sahur,
Ada kemerdekaan untuk membuat suara bising dibulan ini, tidak akan ada yang mengomel bila suasana menjadi riuh rendah.
Asyik saja lagi....
Namun, kegiatan ini juga bisa digunakan untuk menambah bekal lebaran.
Caranya?
Beberapa orang yang bisa mengolah kulit akan menjual kulit yang siap
untuk dipasang di drum bekas. Desainnya sudah diatur sedemikian rupa
sehingga pembeli hanya perlu menarik kencang dan mengikat kulit itu di
bibir drum bekas.
Cara lain adalah seperti yang dilakukan oleh anak-anak di Kebon Jahe, Kapuk, Jakarta Barat.
Mereka menarik gerobak yang berisi beduk-bedukan drum, menabuhnya sambil
membawa kaleng untuk diedarkan menarik uang dari orang yang ada
disekitar jalan yang mereka lalui.
Idenya dari mana?
Dari pertunjukan Barongsai keliling yang rutin lewat di daerah ini. Hasilnya lumayanlah untuk membeli petasan disore harinya.
Untuk tambahan belanja lebaran?
Sepertinya tidak terlintas dalam pikiran mereka. Itu tugas orang tua mereka kali ya?
Ok, feel the freedom for your happines in this month of Ramadhan.
Pagi, Sukses n God Bless You All
Tidak ada komentar:
Posting Komentar