Menonton pertandingan UFC antara Steve Miocic vs Fabio Maldonaldo, ada hal yang mengganjal perasaan secara mendalam.
Miocic dengan latar belakang mix martial art dengan karakter stand up
fighter berhadapan dengan Maldonaldo yang punya latar belakang petinju.
"Jika Maldonaldo berdiri dihadapan saya, maka saya akan menyerbu dengan 'pukulan keras' saya"
"Saya adalah petarung dengan latar belakang petinju, selama ini lawan
saya jatuh karena akumulasi pukulan saya. Kalau Miocic masuk dalam jarak
pukul saya, saya akan gunakan 'kemampuan tinju' saya"
Mau tahu hasil pertandingannya?
Maldonaldo dikanvaskan dan pertandingan dihentikan wasit sebelum satu menit.
Dua kali rahang kirinya dipukul oleh Miocic memakai 'pukulan keras' nya. Dilanjutkan dengan 6 kali pukulan hammer.
Ada yang salah, sebagai petinju aset yang harus ditutup dengan rapat
adalah rahang bawah, karena 85% kekalahan KO di TINJU terjadi akibat
rahang ini kena pukul. Maldonaldo menurunkan tangan terlalu rendah dan
terjadilah bencana itu.
Kesalahan kedua, tidak ada persiapan spesifik dari kubu Maldonaldo, sementara Miocic sudah siap dengan 'pukulan keras' nya.
Dalam dunia bisnis hal yang sama berlaku juga. Banyak aturan emas yang tidak boleh dilanggar, misalnya tentang kejujuran.
Strategi kerja harus ada tindakan yang spesifik agar bisa tercipta keseragaman konsep.
Pagi, Sukses n God Bless You All
Tidak ada komentar:
Posting Komentar