Saat membuka facebook salah satu grup Kicau Mania minggu yang lalu, mata langsung berair sedikit.
Ada foto seorang anak kecil umur 12-13 tahunan masih berseragam pramuka
duduk ditanah dan menangis, tangannya terikat dengan muka bengap habis
dipukuli.
Foto ini diunggah oleh Wayan, seorang sahabat yang bekerja sebagai wartawan Metro Bali.
Dibawah foto itu ada credit title,
"Beginikah budaya kita? Seorang bocah yang hanya mencuri karena lapar
harus dihajar babak belur, sedangkan koruptor berdasi diperlakukan
istimewa?"
-Wayan Artaguna bin Broto / Metro Bali-
Bagi saya, pencurian tetaplah pencurian entah besar atau kecil, banyak
atau sedikit, mahal ataupun murah. Namun cara penyelesaian yang
dilakukan yang agak membuat hati teriris pedih.
Ada pepatah dunia persilatan yang mengatakan,
"Membasmi musuh harus sampai keakar-akarnya"
But,
Hei kawan, ini bukan dunia persilatan seperti buku karangan Kho Ping
Hoo. Ini dunia nyata dimana kita boleh lakukan segala sesuatu, namun
semuanya harus kita pertanggung jawabkan dihadapan Tuhan nantinya.
Bila kita lihat dalam batasan kemanusiaan kita saja. Kalau keluarga kita yang mengalami keadaan ini, apakah kita rela?
Ada tantangan yang bisa saya berikan saat ini, kalau memang berani hajar
para koruptor itu sampai babak belur seperti saat kalian menghajar anak
kecil itu.
Baru akan terlihat hebat luar biasa, bila Anda berhadapan dengan lawan setimpal.
Satu hal lagi, ini bukan budaya kita sebagai bangsa timur. Kita tidak
dilahirkan sebagai pengecut main keroyokan melawan anak kecil.
So, temukan lawan sepadan untuk setiap tindakan kita, lawanlah dengan cara yang pantas.
Pagi, Sukses n God Bless You All
Tidak ada komentar:
Posting Komentar