Saat melewati persimpangan jalan didepan perumahan Kompas Tambun, saya
bertemu lagi dengan seorang bapak yang paling tidak seminggu sekali
terlihat bila berangkat kerja. Usianya sekitar 45 tahunan, mungkin
kurang.
Saat itu lampu lalu lintas sedang merah, jadi beliau berhenti dipinggir
sambil duduk diatas sepedanya dengan satu kaki bertumpu di trotoar.
Sepeda yang dipakai terlihat sudah tua, catnya sudah terkelupas disana
sini dan kelihatan tidak pernah diurusi atau dibersihkan. Di boncengan
belakang beliau membawa kardus bekas minuman gelas 2 buah dlm keadaan
terlipat dan diikat dengan tali rafia.
Di stang depan tergantung 2 buah plastik kresek ukuran sedang, karena
transparan terlihar ada beberapa buah botol plastik bekas minuman
didalam kantung itu. Kantung yang satu berisi beberapa buah sandal
bekas.
Suhada, teman sesama biker Bekasi langsung nyeletuk pelan,
"Kalo dapatnya cuma segitu saja, bagaimana dia menghidupi keluarganya, Bang?"
Saya terdiam karena tidak pernah berpikir sampai kesana. Susah sekali
berhitungnya dengan cara matematika yang paling sederhana sekalipun.
Kardus bekas sekitar 125 rupiah perkilo, botol atau gelas minuman bekas
sekitar 750 rupiah sekilonya, sandal bekas? Mungkin untuk beliau
pakaikan ke anaknya.
Beberapa kali bertemu beliau barang bawaannya tetap sekitar segitu saja.
Apa yang Anda rasakan bila berada dalam posisi beliau?
Sangat tidak mudah bukan?
Bila saat ini mungkin kita semua suka mengeluhkan keadaan kita, mungkin
kita perlu menuntun sepeda itu dan singgah di tempat penjualan barang
pemulung. Diberi uang mungkin hanya 500 rupiah saja.
Mau?
Bersyukurlah bila keadaan Anda jauh lebih baik dari Bapak itu,
Pagi, Sukses n God Bless You All
Tidak ada komentar:
Posting Komentar