Seorang penjaga toko sedang melayani pembeli yg kebetulan saat itu
sedang ramai. Betapa senang dirinya saat melihat keranjang-keranjang
penuh dengan belanjaan. Dia berharap agar tokonya selalu ramai dan
mendapatkan banyak penghasilan.
Saat menghitung uang, ia mendapati uang pembayaran itu lebih. Tampaknya
si pembeli tidak menyadari bahwa uang yg diberikan ternyata kelebihan.
Ada kesempatan bagi penjaga toko untuk mengambil uang itu dan mengatakan
pada pembeli bahwa uangnya pas. Namun ada yg berbisik di hatinya saat
itu,
“Setiap manusia memiliki berkatnya sendiri. Jangan mengambil apa yg
bukan menjadi hakmu. Saat kau mengambil berkat milik orang lain,
sesungguhnya kau telah mengurangi berkatmu sendiri.”
Pada akhirnya, dengan mantab si penjaga toko berkata,
“Uang ibu kelebihan, ini saya kembalikan.”
Ada rasa lega dalam hatinya. Mungkin tak ada seorang pun yg
mengetahuinya, namun ia percaya bahwa Tuhan selalu mengawasi setiap
garak-geriknya.
Nah sobat,
Manusia tidak dapat mengukur seberapa besar kejujuran kita. Manusia
tidak bisa melihat seberapa besar celah kita untuk berbuat jahat. Namun
ada sepasang mata yg selalu mengawasi kita, yaitu mata Tuhan.
Ada dua macam kesempatan di dalam dunia ini. Ada kesempatan untuk
berbuat jahat, ada pula kesempatan untuk berbuat baik. Semua itu sudah
menjadi pilihan bagi kehidupan kita.
Saat kita memilih kesempatan yg jahat, maka kita sedang bersiap untuk
menabur benih-benih kejahatan dan tuaiannya pun adalah jahat. Namun saat
kita memilih kesempatan yg baik, maka kita sedang bersiap untuk menabur
benih-benih yg baik, dan benih-benih itu akan tumbuh subur sehingga
kita menuai berkat yg melimpah di kemudian hari.
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang.
Tetaplah semangat,
Selamat beraktifitas
dan selalu tersenyum buat sekelilingmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar