Kemarin sore saat melewati Kuningan City sesudah membereskan sedikit
urusan, perut terasa lapar karena dari pagi tidak makan nasi. Maklum
perut Melayu kalau tidak ketemu nasi rasanya belum makan.
Saat melihat pedagang siomay Bandung pinggir jalan terbitlah selera dan
singgah sebentar. Letak dagangan persis dimulut jalan disamping komplek
Kuningan City.
Banyak kendaraan keluar masuk jalan kecil itu, karena ada perkantoran
dibelakang makam. Kalau jalanan luar padat pasti perlu orang yang
menahan kendaraan dijalan utama supaya kendaraan yang keluar jalan kecil
bisa keluar. Pak Ogah diperlukan disini.
Saat Pak Ogah itu bekerja dengan serius mengatur keluar kendaraan dari
jalan kecil itu, ada beberapa mobil langsung membuka jendela memberikan
uang 500, 1000 atau 2000 rupiah.
Apakah semua memberi?
Tidak, bahkan beberapa mobil mewah tidak mau membuka kacanya, lewat saja
dengan angkuhnya. Sepertinya mereka takut miskin kalau recehnya keluar,
hehehe.........
Saat senggang, terjadilah diskusi ini,
'Lumayan Bang?'
"Lumayanlah Beh.."
'Kalau siang sepi, kan?'
"Iya Beh sepi, tapi pada ga mau ngasih duit..."
Saat terdiam mendengar kata-kata itu, orang yang juga makan siomay di sebelah langsung berkata,
"Doain macet aja terus, biar kamu dapat duit"
Nah, masalah juga kalau hal itu terjadi, bakal jadi PR buat Gubernur DKI yang baru.
Tidak lucu juga kalau macet seharian. Berapa banyak bahan bakar yang
terbuang saat semua jenis kendaraan tidak bisa bergerak seperti itu.
Dilema juga ya?
Pagi, Sukses n God Bless You All
Tidak ada komentar:
Posting Komentar