Senin, 01 September 2014

Budaya Antri... (Copas Ms.Eka)

Cerita ini bagus, berkaitan jg dgn kasus Florence Sihombing yg hrs berurusan dgn pihak kepolisian & menghadapi ancaman hukuman 6 thn penjara & denda maksimal 1 M, lantaran enggan mengantri BBM & justru malah marah2 di medsos.

Seorang guru di Australia pernah berkata:

“Kami tdk terlalu khawatir jk anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika kami jauh lebih khawatir jk mereka tdk pandai mengantri”

Sewaktu ditanya:

"Mengapa bisa begitu?”

Krn yg terjadi di negara kita justru sebaliknya. Inilah jawabannya:

"Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif utk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih utk bisa mengantri & selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

Karena tdk semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka akan menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.

Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yg kelak akan memilih profesi di bidang yg berhubungan dgn Matematika.

Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral & Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak"

”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI?”

”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya:

1. Anak belajar manajemen waktu jk ingin mengantri paling depan datang lebih awal & persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jk ia di antrian paling belakang.

3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yg datang lebih awal dpt giliran lebih awal & tdk saling serobot krn merasa diri penting.

4. Anak belajar berdisiplin & tdk menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif utk memikirkan kegiatan apa yg bisa dilakukan utk mengatasi kebosanan saat mengantri"

(Di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar