Minggu, 15 Mei 2016

MUTIARA PAGI: “Cahaya”

Matahari memancarkan cahaya ke planetnya, termasuk bumi. Dimana ada cahaya, timbul terang dan kehidupan. 
Dengan cahaya membuat kita bisa memandang jutaan benda dan apa saja yang berwarna warni. 

Cahaya mengantarkan kita bisa memandang perubahan cuaca dan denyut kehidupan. Karena eksistensinya, bisa kita saksikan keluasan alam semesta yang beraneka ragam dengan panoramanya yang elok permai, kita temukan benda-benda yang besar dan kecil, yang keras dan lunak, yang kusam dan cerah, juga yang penuh warna. 
Cahaya menjadi lambang kesadaran yang menjelma gairah dan kesegaran, cahaya tak pernah berhenti menyeruak kebekuan.

Di dalam diri kita, di rongga dada ini ada nurani, yaitu hati yang mengandung nuur ilahi, mengandung cahaya. Dengan selalu dalam keadaan sadar dan sabar, kita akan benar-benar paham akan baik dan buruk, taat dan ingkar, setia dan khianat, berkata benar dan dusta, adil dan sewenang-wenang, jujur dan curang, ikhlas dan culas. 

Bersama cahaya, bisa kita memilih kebaikan, ketaatan, kesetiaan, kebenaran, keadilan, kejujuran, ketulusan hati. 
Dalam limpahan cahaya, kita semai niat yang tulus , kita tempuh jalan yang lurus, seraya kita sibakkan tirai kegelapan, kita suntingkan terang di hati yg terang di bumi bersama nuansa damai ceria dengan lingkungan dimanapun kita berada. 

Nurani yang bersih yang bersandar pada firman-firman Tuhan akan senantiasa menyinarkan cahaya bagi kebaikan manusia. 


Nurani yang bersih akan senantiasa taat dan patuh kepada Tuhan, Sang Pembuat kehidupan dan Sang Pemilik Cahaya…

Selamat akhir pekan. 
Tetap SEMANGAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar