Kamis, 27 Agustus 2015


https://www.facebook.com/Meetville?fref=photo

NASIHAT INDAH GUS MUS (KH. Musthafa Bisri, Rais Aam PBNU) ‎

1.Kebenaran kita berkemungkinan salah, kesalahan orang lain berkemungkinan benar. Hanya kebenaran Tuhan yang benar-benar benar.‎

2. ‎Kalau Anda boleh meyakini pendapat Anda, mengapa orang lain tidak boleh.‎

3. Jangan banyak mencari banyak, carilah berkah. Banyak bisa didapat dengan hanya meminta. Tapi memberi akan mendatangkan banyak dan berkah.

4. ‎Tidak ada alasan untuk tak bersedekah kepada sesama. Karena sedekah tidak harus berupa harta. Bisa berupa ilmu, tenaga, bahkan senyum.

5. ‎Apa yang kita makan, habis. Apa yang kita simpan, belum tentu kita nikmati. Apa yang kita infakkan justru menjadi rizki yang paling kita perlukan kelak.

6. ‎Abadikan kebaikanmu dengan melupakannya.

7. ‎Tawakkal mengiringi upaya. Doa menyertai usaha.

8. ‎“Berkata baik atau diam” adalah pesan Nabi yang sederhana tapi sungguh penting dan berguna untuk diamalkan dan disosialisasikan.

9. ‎Janganlah setan terang-terangan engkau laknati dan diam-diam engkau ikuti.

10.‎Mau mencari aib orang? Mulailah dari dirimu !

11. ‎Hati yang bersih dan pikiran yang jernih adalah suatu anugerah yang sungguh istimewa. Berbahagialah mereka yang mendapatkannya.

12.Meski sudah tahu bahwa memakai kaca mata hitam pekat membuat dunia terlihat gelap, tetap saja banyak yang tak mau melepaskannya.

13. ‎Awalilah usahamu dengan menyebut nama Tuhanmu dan sempurnakanlah dengan berdoa kepadaNya.‎

14.Ada pertanyaan yang ‘tidak bertanya’; maka ada jawaban yang ‘tidak menjawab’. Begitu.

15.‎ Sambutlah pagi dengan menyalami mentari, menyapa burung-burung, menyenyumi bunga-bunga, atau mendoakan kekasih. 
Jangan awali harimu dengan melaknati langit.

‎16.‎  Wajah terindahmu ialah saat engkau tersenyum. Dan senyum terindahmu ialah yang terpantul dari hatimu yang damai dan tulus.‎..

https://www.facebook.com/Meetville?fref=photo

MENANTI JANJI TUHAN (Copas Mr. Sule YNK Adam)

Jadilah Kuat dan Berani. Jangan Takut; Jangan Patah Hati, sebab Tuhan, Allahmu akan menyertaimu kemanapun kamu pergi..!!!

Pergumulan dan persoalan adalah sesuatu yang sudah menjadi bagian hidup manusia. Namun pergumulan ataupun persoalan tdk boleh dihindari tp harus di hadapi.

Mengapa kita tidak kuat dan selalu kalah dalam menghadapi persoalan?? Karena kita dikuasai oleh rasa Takut dan Kuatir, sehingga iman kitapun menjadi lemah.

Seringkali manusia berharap bahwa hidupnya baik-baik saja, mulus tanpa hambatan atau rintangan sedikit pun.

Kita harus ingat bahwa utk mendapatkan janji Tuhan perlu proses. Dan seringkali proses yang Tuhan ijinkan tidaklah mudah. Namun percayalah pada janji Tuhan bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan kita (Ibrani 13:5b), dan Ia akan menyertai kita sampai akhir jaman (Matius 28:20b).

Untuk bisa meraih janji Tuhan kita perlu memperhatikan pesan atau perintah-Nya. "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."  (Yosua 1:9)

Percayalah pada janji Tuhan. DIA berjanji, "Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." (Yosua 1:5c)

Percayalah bahwa Tuhan juga tidak pernah terlambat menolong kita, tapi kita sendirilah yang seringkali membuat pertolongan itu tertunda oleh karena sungutan dan keluh kesah kita. 

Ingatlah bahwa, 

Kunci utama hidup berkemenangan adalah selalu memperkatakan firman-Nya dan merenungkannya siang dan malam, agar Iman kita tetap Kuat dan berhenti mengeluh!

Amin........

https://www.facebook.com/Meetville?fref=photo

Kajian Dhuha : S A K I T (Copas Dentistry UGM 83)

Sakit itu "Zikrullah".
Mereka yang menderitanya akan lebih sering menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.

Sakit itu "Istighfar".
Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit, Sehingga lisan terbimbing untuk memohon ampun.

Sakit itu "Tauhid".
Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibat yang akan terus diucapkan ?

Sakit itu "Muhasabah".
Kita lagi sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, meng-hitung2 bekal kembali.

Sakit itu "Jihad".
Kita ketika sakit tak boleh menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhan. 

Bahkan sakit itu "Ilmu".
Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

Sakit itu "Nasihat".
Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat menghibur yang sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.

Sakit itu "Silaturrahim".
Saat menjenguk, bukankah keluarga yang jarang bertemu akhirnya datang membezoek, penuh senyum dan rindu mesra ?. Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah. 

Sakit itu "Penggugur Dosa".
Barang haram tercelup di tubuh di dunia,
Anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya. 

Sakit itu "Mustajab Do'a".
Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta dido'akan oleh yang sakit. 

Sakit itu salah satu keadaan yang "Menyulitkan Syaitan".
Diajak maksiat tak mampu - tak mau. Dosa.. lalu malah disesali.. kemudian diampuni. 

Sakit itu membuat "Sedikit tertawa dan banyak menangis".
Satu sikap ke-Insyaf-an yang disukai Nabi & para makhluk langit. 

Sakit itu meningkatkan kualitas "Ibadah".
Rukuk - Sujud lebih khusyuk,
Tasbih - Istighfar lebih sering,
Bermunajat - Do'a jadi lebih lama. 

Sakit itu memperbaiki "Akhlak".
Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut & Tawadhu.

Wallahu'allam bis-shawwab 

https://www.facebook.com/Meetville?fref=photo

LAYAKKAH TARUHANNYA...?

Pulang dari mengantar anak ke sekolah mereka selewat lampu merah Kalimalang, mendadak jalanan macet tidak bergerak. Seperti lazimnya dimanapun kalau jalanan macet maka klakson semua kendaraan berbunyi sahut-sahutan, berisik sekali.

Penasaran sepeda motor pelan-pelan menyelinap maju sampai sumber macetnya.

Ternyata ada seorang Ibu tanpa helm memboncengkan anaknya sedang berdiri canggung menahan sepeda motornya pada arah berlawanan dengan kami. Parahnya posisi motor berada agak di tengah jalur kami. Mau maju takut berhenti diklakson banyak orang, kepanikan besar membuatnya bingung.

Untung lampu segera hijau, sehingga kendaraan dari arah berlawanan bisa jalan, sehingga Ibu itu berani bergerak lagi, walaupun diteriaki semua orang,

"Huuu...!!!"

Sambil menahan malu Ibu itu lewat, kasihan juga melihatnya. Namun ada rasa khawatir juga melihatnya mengendarai sepeda motor tanpa helm begitu. Kalau ada kesalahan fatal akibatnya apalagi buat anaknya yang masih berumur sekitar 7 tahun itu.

Pemandangan ini rutin setiap hari ada di Tambun, kalau diibaratkan arena pertempuran maka cukup berbahaya, karena Tambun 75% penghuninya adalah karyawan di Jabodetabek dan kebanyakan mereka pengendara sepeda motor.

Wajar bila Ibu itu ingin mengantar anaknya ke sekolah karena lebih irit. Namun sebaiknya berlatih sampai mahir dulu baru keluar pagar rumah, karena pertaruhannya sangat mahal saat pagi di Tambun.

Rasanya tidak layak mempertaruhkan anak dalam kusutnya lalu lintas pagi Tambun.

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

https://www.facebook.com/Meetville?fref=photo

Renungan: Jangan Abaikan PerintahNYA ~ (Copas Mr. Sule YNK Adam)

2 org kakak beradik bermain “TUTUP MATA”di dlm rumah sambil DI AWASI oleh ayahnya.

Sang adik dgn MATA TERTUTUP oleh sapu tangan berusaha mencari kakaknya dgn gaya seperti org buta.

Beberapa saat kemudian ayah dari kedua anak itu MEMINTA sang adik untuk MEMBUKA MATANYA & mengakhiri permainan itu karna sang ayah “CEMAS” melihat sang adik berjalan menabrak sana sini dgn MATA TERTUTUP sapu tangan.

Tapi sang adik “tetap”MENGABAIKAN PERINTAH AYAHNYA,sampe akhirnya ia benar² TERJATUH,akibat menabrak meja.

Adik kecil MENANGIS bukan karna HUKUMAN dari ayahnya,tapi ia MENANGIS karna sakit terbentur,akibat PERBUATANNYA SENDIRI.

Begitupun HIDUP kita,
PENDERITAAN yg kita alami sesungguhnya BUKANLAH HUKUMAN DARI TUHAN,
tapi akibat PERBUATAN KITA SENDIRI yg
MENGABAIKAN PERINTAH TUHAN.

Siapa di dunia ini yg tdk memiliki masalah?

Siapa di dunia ini yg tdk memiliki beban?

Semua pasti memilikinya,
hanya saja tanggapan kita seringkali berbeda;
-ada yg fokus melihat permasalahannya,
-ada yg fokus melihat berbagai peluang penyelesaiannya.

Mereka yg terfokus hanya melihat permasalahannya akan membentuk pribadi yg cepat putus asa,
pribadi yg sangat stress hidupnya & tdk tertutup kemungkinan akan mengambil keputusan salah jalan.

Tapi mereka yg lbh fokus pd peluang cara penyelesaian akan membentuk pribadi yg tegar,tetap bersyukur,kuat mental,percaya diri,bahkan semakin DEKAT dgn TUHAN.

Semua masalah TUHAN ijinkan terjadi untuk satu tujuan,
-agar kita selalu BERPALING & MENDEKAT padaNYA,
-agar kita BERTOBAT.

SO...
STOP MENGUKUR masalah,
START MENGUKIR langkah² PERTOBATAN,
karena itu yg TUHAN inginkan.

”Apabila seorang di cobai,
janganlah ia berkata:
“Pencobaan ini datang dari Allah!”
Sbab Allah tdk dpt dicobai oleh yg jahat,& IA sendiri tdk mencobai siapa pun.
Tetapi tiap² org dicobai oleh keinginannya sendiri,
karena ia diseret & dipikat olehnya.”
(Yak 1:13-14)

Selamat pagi
Selamat beraktifitas
Tuhan Yesus Memberkati

https://www.facebook.com/Meetville?fref=photo

NAMA PANJANG (Copas: Dentistry-UGM '83)

Senyum sebelum tidur ya.......... 

Guru: Siapa namamu, nak?

Murid: Ibu Guru boleh panggil saya Dita, kalo Mama di rumah panggil saya Leni, Papa panggil saya dengan panggilan sayangnya, Rara, teman-teman akrab saya panggil saya Fia.

Guru: Wah, banyak sekali panggilan namamu, bagus-bagus lagi. Pasti namamu panjang dan cantik. Pandai sekali orang tuamu buat nama untukmu.

Murid: (Tersenyum malu)

Guru: Lalu nama lengkapmu siapa, nak?

Murid: DITALENI RAFIA, Bu....

Guru: Hahaha..........

(Ditaleni rafia = diikat tali rafia)

https://www.facebook.com/Meetville?fref=photo

Renungan: TUHAN MAHA TAHU (Copas Mr. Sule YNK Adam)

Satu kali, sebuah keluarga rohani makan malam bersama di sebuah rumah makan. Seperti biasa, sebelum makan sang ayah memimpin doa,

“Tuhan, kami mengucap syukur atas setiap makanan & minuman yg Engkau sediakan bagi kami. Berkati semuanya, Amin.”

Selesai berdoa, mereka pun mulai makan,

“Bah, asin sekali sayurnya!” Kata sang ayah. Demikian ketika menuangkan teh yg tersedia,

“Tehnya pait bener, gulanya habis ya?”,

“Dagingnya nggak enak, alot! Rugi kita makan di sini!”

Demikian ayah memprotes hidangan di rumah makan tersebut.

Putrinya yg masih kecil melihat itu & bertanya kepada ibunya,

“Ma, Tuhan dengar tidak sih doa kita sebelum makan tadi?”

Sang ibu menjawab,

“Tentu saja Tuhan dengar sayang.”

Lalu, putrinya bertanya kepada ayahnya,

“Pa, apa Tuhan dengar kalo papa marah-marah saat makan?”

Sang ayah kemudian menjawab dgn sedikit pelan,

“Ehm.. ya.. Sepertinya Tuhan juga mendengar karena Tuhan Maha Tahu.”

“Jadi kira-kira mana yg lebih Tuhan percaya ya Pa? Doa atau ucapan papa barusan?”

Semoga ilustrasi di atas juga bisa menjadi pelajaran bagi kita. kadang kala, sebagai anak Tuhan kita berdoa seperti seorang artis naik ke atas panggung. Atau kita berdoa seperti berbicara di telephone.

Maksudnya, saat berdoa kita mungkin tampil begitu manis, penuh ucapan syukur & penuh iman. Tapi begitu membuka mata & menghadapi kenyataan yg terjadi kadang sikap kita berubah, bisa berbalik 180 derajat.

Seolah-olah Tuhan hanya mendengar saat kita menutup mata & berdoa saja. Padahal ada Firman Tuhan berkata,

Tuhan melihat hati. 
(I Samuel 16 : 7).

Artinya, Ia bkn saja sekadar tradisi dimana kita melapor pada sang Bos.

Doa tentu bukan cara kita meyakinkan diri sendiri. Tapi doa adalah tanda penyerahan diri kita kepadaNya. Tuhan Maha tau tp kita tetap perlu berdoa sebab itulah bukti kita percaya padaNya

Jadi janganlah kamu seperti mereka,karena BapaMu mengetahui apa yg kamu perlukan, sebelum kamu meminta kepadaNya
(Mat 6:8)

Tuhan berkati. Morning
https://www.facebook.com/michaelbaisdenlive?fref=photo

MANUSIA INDONESIA - Copas tulisan Sarlito Wirawan Sarwono*

Berikut tulisan saya di Koran TEMPO 15/8/2015 

Beberapa waktu yang lalu, ketika melintasi jalan Kapten Tendean, Jakarta, yang sedang direnovasi, saya terkejut ketika melihat salah satu backhoe (alat berat penggali tanah) bermerek “Samsung” (Korea), karena selama ini yang saya ketahui Samsung adalah produser HP, smart phone, gadget dan barang-barang elektronik, yang sudah jauh menggusur posisi Sony dan Nokia (Jepang), tetapi bukan produsen alat-alat berat. 

Tetapi bukan itu saja, di Indonesia para Korea ini sudah mulai menggusur Jepang di bidang kuliner (Resto Korea versus Resto Jepang), budaya pop (K-pop, Gangnam style, Boys band, Sinetron Korea dll), dan otomotif (“H” dari Hyundai versus “H” dari Honda). 

Padahal Korea pernah “dijajah” Jepang (1876-1945) dan orang Korea punya dendam kesumat kepada orang Jepang. Tetapi dendam itu tidak dibalaskan dengan perang lagi atau agresi politik, melainkan dengan kerja keras yang menghasilkan prestasi di bidang teknologi, ekonomi dan budaya. Dalam waktu 70 tahun kita sama-sama melihat hasilnya. 

Indonesia juga pernah dijajah Jepang, tidak lama, hanya 3½ tahun, tetapi rakyat sangat menderita selama masa penjajahan yang singkat itu. Anehnya, walaupun akhirnya Jepang kalah Perang Dunia II dan Jepang diwajibkan membayar pampasan perang kepada Indonesia, setelah 70 tahun Indonesia tidak berhasil mengimbangi Jepang hampir di segala bidang. 

Malah di tahun 1974 terjadi peristiwa Malari (15 Januari), saat mahasiswa dan massa membakari mobil-mobil bermerk Jepang. Orang Indonesia bukannya bekerja lebih giat untuk menyaingi Jepang, tetapi menyalahkan dan menyerang si pesaing. Dalam psikologi mentalitas seperti ini disebut “ekstra-punitif” (menghakimi pihak lain) yang bersumber pada “pusat kendali eksternal” (external locus of control). 

Menurut teori Pusat Kendali (locus of control: J.B. Rotter, 1954), ada dua macam tipe manusia, yaitu yang Pusat Kendalinya Internal dan Eksternal. 

-Orang dengan Pusat Kendali Internal (PKI) percaya bahwa dirinya sendirilah yang menentukan apa yang akan terjadi dengan dirinya, bahkan lingkungan di sekitarnya pun bisa dia kendalikan sesuai dengan kebutuhannya. 

-Sedangkan orang dengan Pusat Kendali Eksternal (PKE) jika terjadi sesuatu, cenderung menyalahkan pihak lain, bukannya mengoreksi diri sendiri.

Sebagian besar orang Indonesia, menurut hemat saya, tergolong PKE. Bukan hanya dalam kasus Malari, tetapi hampir pada setiap peristiwa sehari-hari. 

Kalau dalam Pilkada ada calon Bupati/Walikota yang dinyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan maka kantor KPU-nya dibakar. 

Kalau kebanjiran menyalahkan pemerintah, kalau kekeringan minta bantuan pemerintah. Si pemerintah juga lebih senang menyalahkan alam yang tidak bersahabat. 

Bahkan ketika perekonomian nasional mengalami perlambatan seperti sekarang ini, para menteri di pemerintah pusat lebih senang menyalahkan faktor-faktor luar negeri (menggiatnya perekonomian dan kenaikan suku bunga di AS dll), ketimbang merekayasa perekonomian dalam negeri untuk mendongkrak laju perekonomian nasional. 

Pengendara motor yang melawan arus, ketika ditangkap polisi, akan membantah, 

“Lho, tiap hari saya lewat sini. Ada polisi, tetapi tidak pernah diapa-apakan. Kok sekarang saya mau ditilang?” 

Salah satu dampak dari sifat bangsa Indonesia yang KPE ini adalah mencari jalan pintas. 

-Tidak punya ijasah, ya beli ijasah Aspal saja. 
-Mau menang Pilkada, beli suara. 
-Mau main di pengadilan beli hakimnya. 
-Kalau tidak bisa dibeli, lewat kekerasan. 

Termasuk Tuhan pun dijadikan faktor yang dijadikan sarana untuk mencapai sesuatu. 
-Ingin lulus Ujian Nasional, sholat Istigozah rame-rame. 
-Demo anti kenaikan harga BBM, teriak “Allahu Akbar”. 

Tetapi karena Tuhan tidak bisa dibeli, maka yang menikmati (yang terima duit) adalah para pemain di balik agama, termasuk para da’i komersial (yang sering masuk TV dan honor tausyiahnya 10 kali lipat dari ceramah profesor), Biro perjalanan haji dan Umroh, dan para pemain politik yang menggunakan agama sebagai kendaraannya. 

Akhir-akhir ini bahkan makin kuat kecenderungan untuk lebih menuhankan agama ketimbang menuhankan Tuhan (Allah) itu sendiri. Agama sudah dianggap jauh lebih penting dari pada negara, pemerintah, bendera dan lagu kebangsaan, kewarganegaraan, dsb. 

Kalau Kartosuwiryo yang memproklamasikan NII (Negara Islam Indonesia) di tahun 1949 (isterinya tidak berjilbab), masih mencita-citakan sebuah negara yang bernama Indonesia, JI (Jamaah Islamiah) dan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tidak lagi mempersoalkan wilayah, dia maunya seluruh dunia adalah daulah Islamiah, yang dipimpin oleh seorang Amir atau Khalifah saja. 

Berita mutakhir, ISIS telah mengeksekusi 19 perempuan yang menolak bersetubuh dengan para pejuangnya, atas nama agama, atas nama daullah Islamiah. Padahal Allah sendiri tidak pernah mengatakan begitu. 

Bukankah ini menuhankan agama lebih dari pada menuhankan Allah itu sendiri? 

Apa namanya kalau bukan musyrik? 

Dampak yang serius dari mentalitas PKE adalah orang jadi malas kerja. Orang PKE yang tidak berorientasi agama memilih hidup hedonis, mumpung muda hura-hura, tua foya-foya, mati masuk alam baka (surga atau neraka? Emang gue pikirin?). Mereka terlibat Narkoba, seks berisiko, kenakalan dan kriminal untuk memenuhi kebutuhuan hedonisnya. 

Sementara PKE yang orientasinya agama lebih rajin berdoa (rukun Islam tidak pernah terlambat, termasauk berumuroh berkali-kali), tetapi tetap enggan bekerja serius. Bahkan mereka pikir tidak apa-apa sedikit bermaksiat juga, karena mereka pasti sudah diberi pahala dan ampun oleh Allah yang Maha Pengampun, karena ibadah mereka sudah berpuasa yang pahalanya lebih dari seribu bulan dan sudah sholat Arbain di Medinah, yang pahalanya entah berapa juta kali lipat dibandingkan shalat di masjid lain. 

Itulah sebabnya Indonesia tidak pernah lepas dari korupsi dan maksiat, walaupun mayoritas penduduknya adalah muslim terbanyak di dunia. Itulah sebabnya Indonesia tidak pernah lepas dari STMJ (Sholat Terus, Maksiat Jalan). 

Padahal Indonesia sedang dalam era Bonus Demografi (2010-2045), yaitu saat penduduk usia produktif (15-64 tahun) berjumlah dua kali lipat dari penduduk non-produktif. 

Para pakar menamakannya peluang emas untuk menggenjot kemajuan di segala bidang, guna menyejahterakan dan memakmurkan bangsa, khususnya karena negara-negara lain sudah meliwati masa ini bertahun-tahun yang lalu (negara-negara maju seperti Kanada dan AS sudah mengimport imigran untuk mengisi kekurangan tenaga kerja mereka) dan Indonesia sendiri akan kehilangan peluang itu juga pasca 2045. 

Peluang emas inilah yang ingin direbut oleh Presiden Jokowi dengan seruannya 

“Kerja, kerja, kerja...!!!” 

Maka kabinetnya pun dinamakan Kabinet Kerja. Tetapi kalau bangsa Indonesia lebih suka berhura-hura atau hanya berdoa saja, jangan-jangan seliwat tahun 2045 (100 tahun setelah kemerdekaan), Indonesia bukannya menandingi Korea atau Tiongkok (Cina) melainkan makin terpuruk. Audhubillah min dzalik. 

* Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia dan Universitas Persada Indonesia

Rabu, 19 Agustus 2015


https://www.facebook.com/danijohnsonlive?fref=photo

Rangkah Tarukat

Proses pembangunan yang sedang berlangsung di Kalimalang terasa sangat serius sekali.

Disisi selatan Kalimalang  jalan tol Becakayu sedang berlangsung melanjutkan pembangunan yang sempat terbengkalai selama belasan tahun itu.

Disisi utara tampaknya tiang monorail sedang serius dikerjakan, sudah sekitar 50 tiang berdiri dan semua bergegas bergerak sigap dan cepat.

Bila ada yang terlihat santai dalam pengerjaannya adalah penggeseran tiang telpon milik Telkom. Terlihat banyak tiang yang masih membuat proses pelebaran jalan bergerak setengah hati.

Namun saat akselerasi pekerjaan monorail sudah semakin tinggi, terjadilah hal yang sama seperti pepatah orang Dayak,

"Jaka jukung jadi laju tutu, elak mendeng tuntang manangui rangkah huang baun. Tau tarukat awi"
-Pepatah Dayak-

"Jika perahu sedang melaju sangat kencang, jangan berdiri atau berenang pelan didepannya. Bisa tercabut seperti pohon tercabut sampai keakar-akar olehnya"

Itulah yang terjadi selasa minggu yang lalu, karena laju pekerjaan dirasa tidak sejalan lagi, akhirnya puluhan tiang telpon dirubuhkan. Kabel dibawa dengan mobil pick up entah kemana.

Selesai?

Belum, dipersimpangan Pondok Kelapa sampai persimpangan Curug Kalimalang kabel terhampar di jalan bukan diatas tiang lagi dalam keadaan tak terurus di tengah jalan. Mobil, motor, truk melintas diatasnya. Khawatir saja rasanya kalau akan rusak binasa semua nantinya.

Sebuah pekerjaan rumah untuk Walikota Jakarta Timur. Koordinasi sangat diperlukan agar semua menjadi baik pada saat semua proyek selesai nanti.

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com
https://www.facebook.com/danijohnsonlive?fref=photo

REHAT SIANG SEJENAK Yuk....!!! (Copas Mr.Roni Angga)

Dalam sebuah sidang perceraian,

💂Hakim: Apa sudah mantap ingin cerai?

👷Karsonoc: Sudah pak hakim...

💂Hakim: Tidak menyesal?

👷Karsono: Tidak Pak hakim, saya sudah tidak kuat, siapa yang kuat berumah tangga, setiap hari istri keluyuran ke bar, diskotik, karaoke.

👷Hakim: Apa istrimu suka mabuk-mabukan?

👷Karsono: Tidak Pak hakim..

👷Hakim: Apa seneng dugem or ngedance?

👷Karsono: Tidak Pak hakim..

👷Hakim: Terus ngapain dia ke bar, diskotik dan karaoke?

👷Karsono: Mencari saya pak hakim, saya kan jadi malu sama teman-teman saya.

Klotak...!!!

(Karsono dilempar palu oleh hakim)

=)) =)) =)) =)) =))

https://www.facebook.com/danijohnsonlive?fref=photo

BURUNG PELICAN (Copas : Mr.Johan Setiadi/ Mr.Tjin K)

Di pantai Monterei, California, USA burung pelican hidup enak bagai di surga  selama bertahun-tahun tanpa harus bersusah payah mendapatkan makanan mereka yaitu ikan, karena banyaknya pabrik pengalengan ikan saat itu.

Saat para nelayan membersihkan tangkapan ikan dan memilah yang kurang bagus, maka para burung pelikan tinggal menyantapnya tanpa harus  kerja keras menyelam memburu ikan di laut.

Burung pelican sebenarnya adalah penangkap ikan yang ulung, mereka terbang berkelompok di atas gelombang laut dan ketika melihat ikan, mereka menyelam ke dalam air dan menyekop tangkapan mereka dengan paruh lebarnya.

Seiring waktu berlalu, ikan-ikan di pantai California mulai berkurang sehingga satu persatu pabrik pengalengan ikan tutup.

Burung pelican pantai Monterei ini mulai mendapatkan masalah. Kebiasaan hidup enak bertahun-tahun membuat mereka kehilangan naluri berburu, malas dan membiarkan dirinya kelaparan.

Para ahli lingkungan hidup di wilayah tersebut mencari cara untuk menolong burung pelican tersebut dan akhirnya didapatkan solusi untuk diterapkan kepada para burung tersebut.

Para ahli mendatangkan burung pelican dari daerah lain dan mencampurnya dengan burung pelican lokal.

Pelican pendatang itu dengan naluri pemburu ikan yang hebat langsung berburu dan hidup enak.

Melihat hal itu menyadarkan pelican lokal yang kelaparan tadi, mereka akhirnya bergabung dan mulai memburu ikan seperti para pelican pendatang dan naluri berburunya kembali pulih.

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah, setiap manusia mempunyai zona nyamannya sendiri, tetapi kehidupan punya cerita lain yang mungkin akan merusak zona nyaman kita.

Sebagian manusia memilih tidak mau berubah atau meninggalkan zona nyamannya yang sudah berubah.

Kita bisa belajar atau mendekat kepada orang orang yang sukses, sehingga kita bisa mengubah cara pandang kita dan berubah ke arah yang lebih baik.

Selamat malam sahabat...
https://www.facebook.com/danijohnsonlive?fref=photo

💢 "Mother, how are you today" 💢 Sebuah cerpen, Terjemahan Peter F. Gontha.

JANJIAN MAKAN MALAM DENGAN SEORANG WANITA.

Sesudah menikah 21 tahun, istri saya meminta saya agar mengundang seorang wanita lain untuk makan malam dan nonton sebuah film.

Dia katakan: 'Saya cinta kamu, tapi saya tau bahwa perempuan yang satu ini juga sangat mencintaimu dan sangat ingin meluangkan waktu denganmu'.

Ternyata perempuan yang dimaksud istri saya itu adalah ibu saya yang sudah menjanda selama 22 tahun.

Namun, krn kesibukan saya dan harus meluangkan waktu untuk ke3 anak saya, hanya memungkinkan bagi saya untuk bertemu dengan ibunda sekali sekali. Mungkin sekali sebulan saja.

Malam itu saya menelpon beliau untuk mengajaknya makan berdua dan nonton film berdua.

Ia bertanya: "Ada apa Nak, keluargamu baik2, kamu sakit?

Ibu saya adalah tipe wanita yang selalu curiga kalau ada telepon masuk malam hari, dan adanya undangan yang tiba2, dan bahwa itu adalah pertanda tidak baik atau berita duka.

Saya jawab: "Oh bukan. Saya pikir, akan menyenangkan bila dapat menghabiskan waktu bersama Ibu. Hanya kita berdua.

Sejenak ia berpikir, kemudian mengatakan: "Sangat menyenangkan dan saya suka pergi bersamamu".

Hari Jumat itu sepulang kerja, dalam perjalanan menjemputnya, saya merasa agak gugup dan nervous.

Pada waktu saya sampai di rumahnya, saya melihat ia sudah menunggu di depan pintu dan Ibu kelihatan agak nervous mengenai janjian kita.

Ia berdiri di depan pintu, memakai sehelai kain penutup di lehernya. Kelihatannya dia baru pulang dari salon kecantikan. Rambutnya disisir rapih dan kelihatan sangat cantik. Ia memakai baju yang terakhir dipakainya pada hari ulang tahun perkawinan terakhir yang ia rayakan bersama almarhum ayah saya.

Ia tersenyum, terharu, gembira bagaikan 1000 malaikat menghiasi mukanya.

Sambil masuk ke dalam mobil, ia berkata: "Anakku, aku bercerita pada teman2ku bahwa putra saya akan mengajak saya keluar makan malam dan nonton film berdua. Teman-teman ibu sangat kagum bahwa kamu mengajak saya pergi. Mereka semua menunggu, ingin tau cerita mengenai malam ini".

Kita masuk sebuah restoran yang sederhana, namun sangat cantik dan romantis.

Ibu memegang tangan saya seperti layaknya seorang Ibu Negara.

Sesudah kita duduk, saya membacakan daftar makanan. Setengah jalan saya menoleh kepada ibu saya dimana Ibu sedang menatap saya dengan satu senyuman nostalgia yang terlihat pada bibirnya.

Dia mangatakan: "Waktu kamu masih kecil saya yang bacakan daftar makanan buatmu".

Saya menjawab: " Nah ibu, kalau begitu sudah waktunya 
Ibu rileks saja. Sekarang saya yang membalas kebaikan Ibu".

Sambil makan, kami berbincang mengenai segala macam yang indah, tanpa adanya perbedaan pendapat dan hanya kesepakatan. Seru sekali, saling menceritakan mengenai kesibukan kita masing2 dan bagaimana cepat cucu2nya bertambah besar. Kita bicara dan ngobrol sampai lupa bahwa kita masih mempunyai acara untuk pergi nonton.

Sampai di rumah malam itu ia mengatakan: "Saya mau ajak kamu makan lagi.....asal kamu setuju saya yang membayar". Saya pun setuju.

Sampai di rumah istri saya bertanya: "Bagaimana makan malam dan janjiannya dengan Ibumu?

Saya menjawab: "Sangat menyenangkan, lebih dari yang pernah saya pikirkan dan bayangkan".

Beberapa hari kemudian, Ibu saya meninggal karena serangan jantung berat. Begitu cepatnya segala berlalu sampai saya sudah tidak dapat berbuat apa2 lagi baginya.

Beberapa hari kemudian saya menerima surat dalam amplop yang berisi pembayaran restoran yang sama yang saya kunjungi bersama ibu saya untuk makan malam, karena Ibu merencanakan untuk mengundang saya.

Terlampir ada catatan kecil: "Saya membayar bon makanan ini karena saya tidak terlalu yakin saya dapat berada di sana bersama kamu, Nak"

Tapi saya bayar untuk dua orang, buat kamu dan istrimu. Anakku, kau tidak dapat membayangkan bagaimana nilai dan artinya malam tersebut bagi saya. Aku sayang padamu, Anakku.

Pada saat itu aku sadar, arti dan pentingnya kita mengatakan: "Aku sayang padamu - I love you' dan menyiapkan maupun menyisakan waktu.

🌿😍🌿

https://www.facebook.com/michaelbaisdenlive/info

Renungan: Kemerdekaan (Copas Mr. Sule YNK Adam)

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sbg kesempatan untuk kehidupan dlm dosa, melainkan layanilah seorang akan yg lain oleh kasih (Galatia 5:13).

Kemerdekaan orang Kristen bukanlah hasil usaha manusia, melainkan anugerah & pemberian Tuhan. Allah yg memanggil kita untuk dimerdekakan. Dimerdekaan dari apa? Tentu bukan merdeka dr penjajahan seperti yg dialami oleh bangsa kita. Jika Indonesia 3,5 abad dijajajah oleh Belanda , diperbudak & juga dijadikan orang-orang kerja paksa. Bangsa kita berusaha untuk melawan penjajahan dgn mengusir penjajah, oleh karna usaha sendiri & keuletan yg hebat akhirnya bangsa kita merdeka, & kemerdekaan itu diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Berbeda dgn kemerdekaan di atas, dlm kehidupan orang-orang percaya, secara rohani. Kita dimerdekekan oleh Kristus dari perbudakan dosa atau dr perhambaan dosa. Firman Tuhan menjelaskan bahwa Allah memanggil kita untuk merdeka. Dlm terjemahan bahasa Inggris disebutkan: “For you have been called to live in freedoom-not freedom to satisfy your sinful nature, but freedom to serve one another in love “. Jelas sekali melalui ayat ini bahwa kita dimerdekaan Kristus, kita di merdekakan bkn karna kita melakukan sesuatu, melainkan karna Anugerah & Pemberian Tuhan. Ini berarti bahwa kehidupan kita menjadi kehidupan yg bebas dari pengaruh2 dosa & juga kedagingan.

Karya Allah untuk memerdekakan kita dikerjakannya ketika Ia menyerahkan diriNya menjadi tebusan atas dosa-dosa kita. Di kayu salib tatkala Ia menyerahkan diriNya, semua dosa & pelanggaran kita tlah diselesaikannya. Seharusnya kita anak-anak Tuhan harus mengerti hal ini dgn baik, bahwasanya, kita bukan lagi orang-orang yg tdk merdeka, tp kita sdh bebas tdk ada ikatan-ikatan lagi, bahkan kita sdh merdeka.

So, mari kita belajar di pimpin oleh Tuhan agar kita merdeka dari dosa dosa.

Met pagi & beraktifitas
MERDEKA !!!
Tuhan Yesus Memberkati