Rabu, 19 Agustus 2015

💢 "Mother, how are you today" 💢 Sebuah cerpen, Terjemahan Peter F. Gontha.

JANJIAN MAKAN MALAM DENGAN SEORANG WANITA.

Sesudah menikah 21 tahun, istri saya meminta saya agar mengundang seorang wanita lain untuk makan malam dan nonton sebuah film.

Dia katakan: 'Saya cinta kamu, tapi saya tau bahwa perempuan yang satu ini juga sangat mencintaimu dan sangat ingin meluangkan waktu denganmu'.

Ternyata perempuan yang dimaksud istri saya itu adalah ibu saya yang sudah menjanda selama 22 tahun.

Namun, krn kesibukan saya dan harus meluangkan waktu untuk ke3 anak saya, hanya memungkinkan bagi saya untuk bertemu dengan ibunda sekali sekali. Mungkin sekali sebulan saja.

Malam itu saya menelpon beliau untuk mengajaknya makan berdua dan nonton film berdua.

Ia bertanya: "Ada apa Nak, keluargamu baik2, kamu sakit?

Ibu saya adalah tipe wanita yang selalu curiga kalau ada telepon masuk malam hari, dan adanya undangan yang tiba2, dan bahwa itu adalah pertanda tidak baik atau berita duka.

Saya jawab: "Oh bukan. Saya pikir, akan menyenangkan bila dapat menghabiskan waktu bersama Ibu. Hanya kita berdua.

Sejenak ia berpikir, kemudian mengatakan: "Sangat menyenangkan dan saya suka pergi bersamamu".

Hari Jumat itu sepulang kerja, dalam perjalanan menjemputnya, saya merasa agak gugup dan nervous.

Pada waktu saya sampai di rumahnya, saya melihat ia sudah menunggu di depan pintu dan Ibu kelihatan agak nervous mengenai janjian kita.

Ia berdiri di depan pintu, memakai sehelai kain penutup di lehernya. Kelihatannya dia baru pulang dari salon kecantikan. Rambutnya disisir rapih dan kelihatan sangat cantik. Ia memakai baju yang terakhir dipakainya pada hari ulang tahun perkawinan terakhir yang ia rayakan bersama almarhum ayah saya.

Ia tersenyum, terharu, gembira bagaikan 1000 malaikat menghiasi mukanya.

Sambil masuk ke dalam mobil, ia berkata: "Anakku, aku bercerita pada teman2ku bahwa putra saya akan mengajak saya keluar makan malam dan nonton film berdua. Teman-teman ibu sangat kagum bahwa kamu mengajak saya pergi. Mereka semua menunggu, ingin tau cerita mengenai malam ini".

Kita masuk sebuah restoran yang sederhana, namun sangat cantik dan romantis.

Ibu memegang tangan saya seperti layaknya seorang Ibu Negara.

Sesudah kita duduk, saya membacakan daftar makanan. Setengah jalan saya menoleh kepada ibu saya dimana Ibu sedang menatap saya dengan satu senyuman nostalgia yang terlihat pada bibirnya.

Dia mangatakan: "Waktu kamu masih kecil saya yang bacakan daftar makanan buatmu".

Saya menjawab: " Nah ibu, kalau begitu sudah waktunya 
Ibu rileks saja. Sekarang saya yang membalas kebaikan Ibu".

Sambil makan, kami berbincang mengenai segala macam yang indah, tanpa adanya perbedaan pendapat dan hanya kesepakatan. Seru sekali, saling menceritakan mengenai kesibukan kita masing2 dan bagaimana cepat cucu2nya bertambah besar. Kita bicara dan ngobrol sampai lupa bahwa kita masih mempunyai acara untuk pergi nonton.

Sampai di rumah malam itu ia mengatakan: "Saya mau ajak kamu makan lagi.....asal kamu setuju saya yang membayar". Saya pun setuju.

Sampai di rumah istri saya bertanya: "Bagaimana makan malam dan janjiannya dengan Ibumu?

Saya menjawab: "Sangat menyenangkan, lebih dari yang pernah saya pikirkan dan bayangkan".

Beberapa hari kemudian, Ibu saya meninggal karena serangan jantung berat. Begitu cepatnya segala berlalu sampai saya sudah tidak dapat berbuat apa2 lagi baginya.

Beberapa hari kemudian saya menerima surat dalam amplop yang berisi pembayaran restoran yang sama yang saya kunjungi bersama ibu saya untuk makan malam, karena Ibu merencanakan untuk mengundang saya.

Terlampir ada catatan kecil: "Saya membayar bon makanan ini karena saya tidak terlalu yakin saya dapat berada di sana bersama kamu, Nak"

Tapi saya bayar untuk dua orang, buat kamu dan istrimu. Anakku, kau tidak dapat membayangkan bagaimana nilai dan artinya malam tersebut bagi saya. Aku sayang padamu, Anakku.

Pada saat itu aku sadar, arti dan pentingnya kita mengatakan: "Aku sayang padamu - I love you' dan menyiapkan maupun menyisakan waktu.

🌿😍🌿

Tidak ada komentar:

Posting Komentar