Senin, 30 September 2013

Seandainya Saja

Saat berbicara dengan Meri, ada rasa pilu. Menyesal juga tidak langsung bertemu 2 minggu yang lalu karena banyaknya pekerjaan.

"Kak, keadaan jadi kacau sekarang. Erik masuk panti rehabilitasi narkoba untuk ke 4 kalinya, Raini kawin lari dan si bungsu Julius operasi patah kaki bulan yang lalu, jatuh dari motor dan dilindas mobil kakinya"

Wah, borongan nih?

Sejenak terbayang keadaan sekitar 10 tahun yang lalu, saat semua anak itu masih berumur 8, 9 dan 11 tahun.

Meri pergi meninggalkan rumahnya disaat ia tahu Agus, mantan suaminya menikah lagi hatinya terlalu sakit untuk menerima kenyataan pada saat itu.

Nasehat seperti apapun juga tidak masuk di akalnya lagi pada saat itu, padahal suaminya juga tidak tinggal di rumah itu sesudah menikah lagi.

Anak-anak yang ditinggal sendiri itu mulai menentukan jalan hidup mereka 'sesuai dengan apa yang mereka mau' saja.

Akibatnya? Ya seperti berita borongan itulah kejadiannya.

Ingat pepatah ini?

"Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna"

Wajar dong dia lari, siapa juga yang mau dimadu, pasti ada yang komentar begitu.

Saya tidak mau memandang dari sudut itu, namun saya melihat dari sudut lainnya.

"Seandainya saja saya tidak pergi, pasti anak-anak tidak akan mengalami kesulitan seperti ini"

Agak terlambat untuk berbicara seperti itu saat ini.

"Dalam masa sulit terkadang kita membuat keputusan-keputusan karena kemarahan, namun pertimbangkanlah apakah ada korban yang timbul akibat keputusan itu"
-HT.Rumapea-

Pagi, Sukses n GBU All..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar