Senin, 07 Oktober 2013

Saat Pembalasan Tiba (2)

Tirta pulang ke kampung kelahirannya. Tidak banyak yang berubah dalam penampilannya. Sederhana, banyak senyum, tersipu malu kalau diingatkan betapa pemalunya dia waktu kecil dulu.

Semua mulai berbisik-bisik saat dia sudah 3 hari dirumahnya.

Ada 5 truk pasir datang dan bongkar muatan disamping rumahnya. Batu kali belah ada 3 truk bongkar muatan disana. Truk semen menyusun semen di teras rumah tuanya juga.

Hari ke 4 datang 12 orang tukang berseragam dan keneknya, dengan beberapa alat semi berat. Kerangka besi untuk bangunan permanen juga datang.

Mereka langsung bekerja membuat lubang fondasi disekeliling rumah, sepertinya akan menjadi bangunan 16x20 meter persegi.

Wow....!!!

Tirta dulu sering ditertawakan, karena dia hanya seorang anak yang jualan roti dan kue keliling memakai nyiru diatas kepala.

"Aku jadi pemborong di Jakarta sekarang, kelasku baru kelas bangunan 6-20 milyar. Masih kecil memang tapi banyak orang dari dusun kita juga bekerja di tempatku. Termasuk anak Pak J"

Pak J adalah orang terkaya di kampung waktu kami kecil dulu, lidahnya tajam sekali kalau mengolok-olok orang miskin.

Wah, dunia sudah terbalik rupanya...

"Kebahagiaan kita adalah hukuman bagi mereka yang pernah menyakiti, meremehkan dan menghina kita"
-@D_Flolo-

Terasa sekali kebenaran kata-kata ini sekarang.

Ingatlah roda dunia berputar, bila Anda diijinkan mempunyai banyak kelebihan saat ini, jangan sampai Anda menanggung malu bila harus merasakan berada dibawah.

Bila Anda saat ini dibawah, berusahalah sekuat tenaga, karena Anda tidak akan pernah tahu sebesar apa Anda nantinya bila Anda berusaha keras.

Pagi, Sukses n GBU All..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar