Senin, 14 Maret 2016

HARGA SEBUAH KESOMBONGAN

Saat membeli pisang untuk makanan pasukan berkicau saya di pasar Tambun terjadi kejutan yang cukup mengguncang batin juga. 

Alfred (sebut saja begitu) jagoan di lingkungan rumah yang beberapa kali nyaris adu fisik dengan saya terlihat sedang mengumpulkan sesuatu dibawah meja Kang Dul. Saya malas untuk bertanya karena takut mengganggu kesibukan mereka. 

Saat Alfred kedepan kios baru saya tanya Kang Dul, ternyata Alfred secara rutin hampir setiap hari mengambil pisang sampah yang siap dibuang ke tempat sampah pasar. 

Ketika ditanyakan untuk apa pisang itu nantinya Kang Dul juga tidak tahu. Agak penasaran juga saya, namun ketika keluar Alfred tetap tidak mau beradu mata dengan saya sama sekali. Dia hanya menundukkan kepala menahan malu. 

Muncul lagi kenangan saat konflik pertama kami terjadi dulu, 

"Memang hanya kamu yang bisa renovasi rumah? Kalau cuma bangun begini saya juga bisa lakukan dengan gampang.." 

Entah mengapa setiap ada pekerjaan dirumah dia selalu ikut campur dan ngerecokin. Tampaknya hari itu adalah hari dimana semua kesombongan yang dia miliki harus dibayar lunas tak bersisa, sampai iba juga hati melihat mukanya saat tertunduk. 

Jadi terkenang ucapan seorang sahabat yang bekerja sebagai pendeta. 

"Dosa yang agak repot ditangani dan ada di semua kalangan adalah dosa kesombongan. Kenapa orang suka menyombongkan diri? Karena sombong itu gratis kalau tidak ketahuan aslinya" 

Berhati-hatilah dengan semua jenis dan model kesombongan, karena mahal sekali saat harus dibayar lunas. 

Pagi, Sukses n God Bless You All.
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar