Senin, 09 Juni 2014

Saya Tak Bawa Pizza....

Saat mengantar anak ke sekolah karena hari senin kemarin ada pesta kelas, syukuran ulangan kenaikan kelas yang sudah selesai.

Banyak pemandangan lucu, yang terlihat. Ada anak yang membawa 2 botol besar minuman ringan dengan cara diseret, karena terlalu berat untuk dia.

Ada pula menenteng plastik kresek yang putus talinya, mereka tidak biasa bawa kantong kresek nampaknya.

Ada yang berjalan pelan-pelan sambil membawa senampan besar semangka potong, seakan-akan senampan emas melihat caranya membawa.

Banyak senyum tertebar pagi itu.

Sesaat kemudian datang seorang bapak mengantar anaknya, terdengar percakapan dengan seorang ibu sesama pengantar yang anaknya sekelas rupanya.

"Lho, bukankah disuruh bawa pizza, Pak?"

"Saya tak bawakan pizza, hanya saya bawakan makanan kecil saja"

Hmmm....

Mungkin masalah keuangan makanya dia tidak membeli pizza, namun kalau melihat penampilannya mungkin untuk beli pizza lokal masih mampulah.

Ada satu hal lagi yang menjadi persoalan, anak-anak saat memberi tahukan makanan yang harus dibawa antusiasnya luar biasa, apa yang dirasakan anak bapak itu saat membawa makanan dengan muka tanpa cahaya itu?

Ada raut kecewa dan marah namun harus dia simpan dalam-dalam karena takut pada bapaknya.

Satu hal lagi, secara tidak langsung bapak ini menunjukkan bahwa kesepakatan bersama atau peraturan itu tidak perlu dipatuhi.

Lalu?

Saat besar nanti, ada kemungkinan kebiasaan ini juga akan jadi habit anaknya.

Apakah itu tujuan kita membesarkan anak kita?

Pagi, Sukses n GBU All...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar