Jumat, 12 Februari 2016

Catatan Dr. Alexander Liang ttg pidato Presiden di depan forum rektor di Yogya tgl 29 Des malam :

Mendengar pidato presiden ada perasaan campur aduk antara optimisme dan jengkel.
Optimis krn apa yang sdh dilakukan oleh Jokowi selama 1 thn terakhir memberi harapan bagi masa depan Ind.
Jengkel krn apa yang dikerjakan Jokowi harusnya sudah dikerjakan oleh presiden2 yang lalu tapi tdk dikerjakan.
Intinya pidato presiden adalah mengajak kita untuk bekerja lebih produktif dan efisien krn menurut beliau kita menghadapi persaingan yg sangat sengit dan perubahan yang cepat.
Kuncinya adalah merubah sistem dan kemauan ( mental ).
Beliau memberikan bbrp contoh yang sdh dilakukan :
1. Dulu izin investasi di BKPM baru keluar diatas 6 bln. Jokowi pernah mengurus izin investasi di Dubai, hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
Izin investasi melibatkan 22 kementerian. Tdk ada koordinasi diantara mrk.
Perintah Jokowi ke 22 kementerian supaya duduk bareng dan menyederhanakan sisdur izin. Mulanya sulit duduk bareng krn menurut Jokowi masalahnya adalah rezeki ( Presiden sambil ketawa ).
Jokowi ini adalah tipe "no nonsense", POKOK nya HRS bisa. Sekarang izin investasi bisa keluar dlm bilangan hari. 

2. Puluhan tahun sudah merdeka, tapi pembangkit listrik yang dibangun baru sekian ribu MW. Dulu sulit sekali membangun pembangkit krn ada 59 aturan yang harus dipenuhi. Mengurus izin bisa tahunan. Sekarang peraturannya tinggal 22, tapi ditargetkan oleh Presiden untuk disederhanakan sampai tinggal sekitar 3.

3. Harga semen di Waimena Rp 800 rb dan bensin Rp 70 rb. Sebabnya krn diangkut dng pesawat. Blm ada jalan darat yang tembus ke Waimena. Thn lalu presiden perintahkan menteri PU untuk membangun jalan ke Waimena sepanjang 250 km dan harus selesai akhir thn.

4. Rakyat NTT terus saja miskin krn tdk ada yg bisa ditanam disana. Sebabnya curah hujan rendah dan tdk air yang mengairi tanah. Solusinya sederhana. Yang dibutuhkan rakyat cuma air.
Air bisa didapat dengan membangun waduk. Thn lalu Jokowi perintahkan PU untuk membangun 7 waduk di NTT. Kuncinya kemauan.

5. Ada sekitar 3000 Perda yang bermasalah krn melanggar UU diatasnya.
Presiden perintahkan Mendagri untuk membatalkan perda2 tsb. Menurut beliau tdk perlu lagi di kaji. Orang Ind suka sekali mengkaji, tapi setelah itu tidak melakukan apa2.

6. Sdh 40 thn waduk di Jatigede tdk selesai2 krn masalah pembebasan tanah. Di zaman Soeharto, masyarakat sdh diberi ganti rugi ( tentu sangat rendah ). Rakyat tdk mau pindah. Mrk minta ganti rugi lagi. Pemerintah2 yang lalu tdk mau memberi ganti rugi. Akibatnya proyek tdk jalan2.
Oleh Jokowi menteri PU diperintahkan untuk membayar ganti rugi lagi. Menterinya protes krn perlu dana yang besar. Jawaban beliau menurut saya rada lucu. Bayar saja kata beliau krn mrk juga rakyat kita, apa salahnya membayar ke rakyat ?

Buya S. Maarif menyampaikan statementnya ttg jokowi tadi pagi sbb," mendengar pidato presiden tadi malam saya agak kaget. Orang ini sdh tdk seperti orang Jawa lagi, sangat tegas. Kalau beliau melakukan seperti apa yg dikatakan kemarin saya optimis ttg masa depan Indonesia".

Ditempat lain beliau mengatakan bahwa masalah yang dihadapi oleh bangsa kita adalah salah urus. Waktu ditanya peserta siapa yang bersalah, jawabnya adalah "pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar