Sabtu, 06 Februari 2016

Renungan pagi: Rekan Sekerja Allah

"Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya" (Matius 6:8)

Seorang pria telah mengubah sebidang tanah yang ditumbuhi semak belukar menjadi taman yang indah. Lalu ia memperlihatkan hasil karyanya kepada seorang kawannya. Dengan menunjuk petak bunga itu ia berkata, 

"Lihatlah apa yang telah saya kerjakan di sini." 

Namun, kawannya itu membetulkan perkataannya, 

"Maksudmu, 'Lihatlah yang telah Allah dan saya kerjakan di sini.'" 

Tukang kebun itu menjawab, 

"Saya rasa kau benar. Tapi seharusnya kau lihat keadaan tanah ini ketika Allah mengurusnya seorang diri."

Kita mungkin tersenyum dalam menanggapi jawaban si tukang kebun itu, padahal sebenarnya jawaban ini mengungkapkan kebenaran rohani yang indah, yaitu bahwa kita adalah rekan sekerja Allah. Ini berlaku di setiap bidang kehidupan kita, termasuk doa. 

Ini menjawab pertanyaan yang serta merta muncul ketika merenungkan perkataan Yesus dalam Matius 6. Yesus berfirman, kita tak perlu berdoa dengan bertele-tele seperti orang yang tidak mengenal Allah, karena Bapa di surga mengetahui kebutuhan kita sebelum kita memintanya (Matius 6:7,8).

Yang menjadi pertanyaan, mengapa kita berdoa? 

Jawabannya sangatlah sederhana dan menghibur. Dengan kemurahan-Nya, Allah memberi kita hak istimewa untuk menjadi rekan sekerja-Nya di segala bidang kehidupan, baik jasmani maupun rohani. Kita bekerja sama dengan Allah melalui doa untuk mengalahkan kuasa jahat dan untuk memenuhi tujuan-Nya yang penuh kasih atas dunia ini. 

Sungguh merupakan suatu kehormatan dapat menjadi teman sekerja Allah! Hal itu sungguh menjadi dorongan bagi kita untuk berdoa! 

PEKERJAAN ALLAH DIKERJAKAN OLEH ORANG-ORANG YANG BERDOA

So, tetaplah menjadi Rekan Sekerja Allah dengan memberikan waktu untuk tetap bisa bersekutu denganNya melalui doa.

Selamat pagi
Selamat beraktifitas
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar