Jumat, 05 Februari 2016

HATI-HATI BERGOSSIP RIA!

Seorang guru digossipkan mempunyai hubungan dengan seorang wanita. Gossip itu segera menyebar kemana-mana. Akibatnya, nama besar si guru menjadi rusak.

Namun, beberapa lama kemudian, si penyebar gossip itu merasa bersalah sekali. Maka, ia pun mendatangi si guru itu dan meminta maaf.

Si guru yang bijak, mengajak si bapak penyebar gossip itu pergi ke atas atap sebuah bangunan yang tinggi. Lantas, di atas atap itu, ia pun mengambil secarik kertas yang sudah disiapkan. Lalu, kertas itupun disobek-sobek olehnya. Lalu, pecahan kecil itupun ia sebarkan dari atas atap gedung itu.

Kemudian, kepada si bapak itupun, si guru berkata, "Sekarang ini tugasmu yang akan saya jadikan sebagai hukuman buatmu! Kumpulkanlah sebanyak mungkin kertas yang telah saya sebarkan itu!".

Dengan susah payah, si bapak itupun berlari ke bawah dan berusaha mengumpulkan potongan-potongan kertas itu. Namun, berjam-jam berusaha. Hanya beberapa potongan kertas yang mampu ia kumpulkan kembali. Yang lainnya, hilang lenyap terbawa oleh angin entah kemana.

Maka, menjelang sore, si bapak itu kembali kepada si guru dengan perasaan menyesal, "Nah, ingatlah. Seperti itu pula kalau kamu sudah menyebarkan gossip. Sekali kamu sudah sebarkan, kamu tidak akan bisa menariknya kembali! Ingatlah, mulai sekarang hati-hati menjaga mulutmu. Jangan sampai dari mulutmu menyebarkan berita tidak benar yang akhirnya mencelakakan orang lain!"

Saya senang dengan kisah ini sebagai pengingat buat kita. Hati-hati kalau ingin mengossipkan orang. Memang, kelihatannya menyenangkan. Tetapi, ingatlah, kalau gossip itu tidak benar, maka kita sedang membunuh karakter orang lain. Betapa jahatnya! Sebagaimana kita pun tidak mau dibicarakan dengan kejam seperti itu, maka janganlah kita lakukan kepada orang lain. Apalagi kita menyebarkan sesuatu yang kita sendiri tidak tahu, apakah hal itu benar atau tidak.

Lain kali, kalaupun mau mengatakan sesuatu tentang orang lain, cobalah untuk membicarakan apa hikmah yang diperoleh. Fokus pada peristiwanya, jangan orangnya.

Janganlah senang mendapatkan kenikmatan di atas penderitaan orang lain. Jangan sampai Anda senang tetapi orang lain yang harus membayar ongkosnya. Maka ingatlah, sebelum kita bicarakan orang lain... pikir dulu matang-matang apakah orang itu pantas kita bicarakan? Apakah ada gunanya? Apakah bisa membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik? Kalau jawabannya TIDAK, kita hanya menghabiskan waktu sia-sia... merugikan orang lain dan merendahkan diri kita sendiri!

"Jangan senang bergossip! Apalagi gossip yang Anda tidak tahu kebenarannya. Jangan menjadi orang yang senang mendapatkan kenikmatan di atas penderitaan orang lain!"

Anthony Dio Martin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar