Rabu, 29 Januari 2014

Buang Dulu Pakunya

Saat melintas di Cawang, tampak seorang bapak melaju dengan kecepatan sedang sementara ban motor bagian belakangnya bocor.

Mendadak muncul wajah sahabat saya Almarhum Gunawan.

Kiasan tentang ban bocor ini pernah saya pakai saat saya diminta bantuan membereskan kondisi kliniknya yang hampir bangkrut.

3 tahun sesudah almarhum pergi, klinik kesulitan membayar sewa. Uang hasil pendapatan klinik dipakai oleh teman almarhum yang dipercaya mengelola klinik untuk bersenang-senang.

Saat diminta bantuan saya minta 'paku' itu dicabut dari klinik, karena kalau masih ada akan merobek 'ban dalam' juga.

Klinik mulai bisa membayar gaji karyawan tanpa kesulitan, namun 'paku' ini masih ada, uang sisa masih diserahkan ke dia.

Saya tidak mau 'rasa keadilan' saya terluka lebih jauh, akhirnya saya lepas manajemen klinik itu, khawatir dikira saya ikut makan uang sisa gaji yang tidak banyak itu. 3 bulan kemudian klinik tutup.

So,

Bila dalam 'ban' organisasi Anda ada 'paku' sumber kebocoran, cabut paku itu dulu baru mencari bantuan, supaya 'ban dalam' jangan robek hancur.

Bukannya saya tidak percaya second chance, tapi untuk perusak keuangan alia koruptor, sulit bagi mereka untuk berubah.

Pagi, Sukses n GBU All...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar