Selasa, 22 April 2014

Unbeatable (3)

Tokoh lain adalah Ching Fai, seorang bekas juara tinju Hongkong tahun 1988-1989. Pernah menjadi petarung tahan pukul sehingga dipanggil sansak hidup.

Sesudah masa jaya lewat dia menjadi penjudi pacuan kuda sambil menjadi cleaning service di sasana mix martial arts.

Hobby judi pacuan kuda ini membuatnya akhirnya terbelit hutang yang sangat banyak dan kejar-kejaran dengan debt collector juga.

Di usia 48 tahun dia terpaksa melakukan pertarungan MMA lagi karena ingin membalas dendam atas patah leher muridnya dan membayar hutang.

Lawan terakhirnya adalah "The Beast" untuk mendapatkan hadiah utama uang ratusan juta dollar. Tentunya juga gelar sebagai juara Hongkong.

Rekaman pertandingan The Beast dipelajari dengan seksama, jurus pematah leher dia temukan cara mengatasinya.

Jurus kuncian di pagar pertarungan dia pelajari, dan dia temukan penyelesaiannya juga.

Saat pertarungan berlangsung ada satu kesempatan emas The Beast mematahkan leher Ching Fai, namun dia berhasil mematahkannya.

Saat kuncian di pagar dilakukan, Ching Fai membebaskan diri dengan cara melepaskan sendiri sambungan bahu kirinya untuk melepaskan sikutan yang keras adan akurat lalu ditambah beberapa pukulan kanan yang meng KO The Beast, hanya pukulan kanan karena sambungan bahu kiri dia lepaskan sendiri.

Kemenangan dengan satu tangan akhirnya.

Mudahkah kemenangan seperti ini?

Tidak ada kemenangan mudah dalam MMA, selalu ada rasa sakit yang timbul untuk persiapan, pertarungan dan dalam cara untuk memenangkan pertarungan itu.

Mau menjadi pemenang dalam kehidupan?

Lakukan persiapan dengan baik, lakukan pertarungan dengan baik dan benar serta miliki strategi bertarung yang baik, benar dan tepat.

Jika semua sudah ada, satu hal lagi yang Anda perlukan adalah mental pemenang.

Selamat menjalani pertarunganmu....

Pagi, Sukses n GBU All...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar