Minggu, 20 Juli 2014

Jaman Reformasi Kok Pakai Ancaman?

Ada ancaman kalau KPU tidak adil dan jujur maka salah satu calon presiden mengancam akan menduduki KPU dengan kekuatan massa 100.000 orang.

Adil seperti apa yang dimaksudkan?

Apakah adil kalau dia menang saja?

Kalau dia kalah, apakah tidak adil?

Maaf, ini negara kami yang punya penduduk 270 juta lebih, bukan 100.000 orang saja.

Apa yang terjadi kalau kamipun melakukan perlawanan?

Bagi kami biarkanlah KPU memutuskan, jangan ancam mereka, seperti halnya jawaban saya di twitter tentang pernyataan Anda,

"Kalau saya tahu Indonesia akan seperti ini, saya kudeta Habibie saat itu"

Maaf, sekali lagi saya ulang jawaban saya,

"Kalau Tuhan tidak berkehendak Anda menjadi presiden RI, Anda kudeta Habibie juga tidak akan berhasil"

So...

Ini Indonesia milik 270 juta penduduk lebih, mereka yang lebih berhak menentukan nasib bangsa inin bukan Anda.

Jika bukan garis tangan Anda untuk menjadi presiden RI, jangan paksakan diri, bukan tangan dan kemauan diri Anda yang bisa menjadikan Anda pemimpin, hanya ijin dan kehendak Tuhan saja.

Kami perlu Indonesia yang damai agar kami bisa bekerja, berkarya, beribadah, bermasyarakat dengan tenang.

Mudah-mudahan Anda mengerti, karena cukup kenyang kami menjalani hidup penuh ancaman dan intimidasi selama Orde Baru.

Semoga Tuhan membuka hati dan pikiran Anda.

Pagi, Sukses & God Bless You All

Tidak ada komentar:

Posting Komentar