Minggu, 17 Agustus 2014

Diego (4-Tamat)

Banyak pelajaran menarik dalam hidup Diego yang bisa menjadi pelajaran bagi mereka yang punya keluarga dengan cerebral palsy, namun biar tidak membosankan diakhiri hari ini saja.

Diego selalu dijaga agar tidak menangis, karena saat menangis secara spontan mulutnya akan berkerut kesamping dan tangan akan melipat seperti saat cerebral palsy nya masih belum terkontrol dengan latihan yang ada.

Semua berusaha agar Diego selalu tersenyum dan tertawa, karena jika dia tertawa seharian dia akan menjadi anak yang sangat normal.

Itulah hari-hari yang dilalui Diego, selalu berisi kegembiraan, apalagi saat melihat menonton film kartun.

Sampai suatu saat...

Opanya meninggal dunia diusia 86 tahun saat Diego berumur 8 tahun. Secara naluri Diego menangis keras, entah dia mengerti atau tidak bila Opanya tidak akan ditemui lagi.

Dan...

Apa yang ditakuti terjadi, mukanya berkerut ke kiri dan dia tertelungkup diatas dada jenasah Opanya tanpa ada yang berani menariknya. Mamanya membiarkan Diego memeluk Opanya untuk terakhir kalinya.

Pagi hari menjelang saat pemakaman Diego bangun dan tetap melaksanakan tugas menyapu halaman, menyapa keluarga yang berkumpul satu persatu dengan ucapan,

"Selamat pagi Om, Tante, Kakak, Adik.."

Dia jalani pagi itu dengan tenang dan damai. Saat pemakaman juga dia hanya melihat peti mati dimasukkan ke lubang, tak ada lagi air mata.

Entah apa yang terjadi hari itu, kepergian yang ditakuti oleh Opanya saat masih hidup dulu tidak terjadi. Diego lebih tenang dan damai sesudah kepergian Opanya, kecuali matanya bengkak setiap kali keluar dari kamar bekas Opanya.

Keep strong n tough, Diego.

Selamat Ulang Tahun Indonesiaku, jayalah selalu

Pagi, Sukses n God Bless You All

Tidak ada komentar:

Posting Komentar