Minggu, 17 Agustus 2014

Naikkan Kelas?

Ada beberapa pedagang kaki lima yang menjadi langganan dijalur Grogol - Cawang. Mereka menjual rokok, minuman ringan, air mineral dan roti atau makanan kecil lainnya.

Keadaan ini membuat rasa kantuk bila pulang agak terobati dengan singgah minum segelas teh dan roti, perjalanan dilanjutkan dengan mata yang sudah segar lagi.

Namun hari kamis yang lalu, rasa kantuk itu menyerang sesudah lewat Komdak.

Pedagang kaki lima langganan tidak ada didaerah ini, jadi terpaksa singgah di sembarang pedagang saja.

Nah, disini cerita dimulai.

Pedagang kaki lima disini tidak mau jual minuman dengan kemasan gelas karena murah dan untungnya tipis. Mereka memilih kemasan botol saja dengan margin keuntungan bisa 1500 rupiah perbotol.

Ada baiknya tindakan ini mereka lakukan, karena mereka membentuk pasar yang lebih tinggi tingkatnya lagi. Menaikkan level pasar yang dituju bagus sekali, namun...

Bila biasanya cukup 3000 rupiah untuk jajan penghilang kantuk, kenaikan jenis jajanan ini menjadikan biaya 6000 rupiah. Bagaimana bila yang singgah adalah orang dengan ekonomi terbatas?

Bila dulu hadirnya pedagang kaki lima memang untuk melayani mereka yang tidak mampu, kelihatannya sekarang mereka hadir untuk melayani kalangan yang mereka inginkan.

Ada yang salah?

Tidak ada yang salah, hanya mereka kehilangan rasa terima kasih dan doa dari orang yang hanya membawa 5000 rupiah saja di kantongnya.

Rugi kah kehilangan doa mereka itu?

Anda semua tahu jawabnya.....

Pagi, Sukses n God Bless You All

Tidak ada komentar:

Posting Komentar