Rabu, 19 November 2014

Dituntun Gerobak

Kemarin pagi dipertigaan Kalimalang dan Pasar Kranji terlihat pemandangan unik. Mungkin ini bentuk nyata dari tuilisan tentang Angsa Brent kemarin juga.

Lampu merah yang ada dipertigaan ini adalah lampu merah yang sangat fleksibel. Bila kendaraan dari arah Pasar Kranji sepi maka kendaraan dari Jakarta bebas bergerak maju.

Situasi ini membuat perjuangan menyeberang jalan menjadi tidak mudah, mengingat kepadatan lalu lintas pagi akan sangat luar biasa.

Seorang Ibu umur 35 tahunan berusaha menyeberang jalan ramai itu, dia bingung sekali karena lalu lalang kendaraan warga Bekasi yang berangkat bekerja ke Jakarta tidak ada sepinya.

Untunglah saat itu ada seorang Bapak pemulung yang membawa gerobak,

"Ikut saya saja, Bu"

Dengan dibantu oleh gerobak pemulung itu sang Ibu berjalan disisi kiri gerobak sambil menutup hidungnya. Akhirnya dia sampai ke seberang jalan dengan selamat.

Hanya dengan senyum ibu itu menyampaikan terima kasihnya, lalu berjalan lagi sambil tetap menutup hidungnya.

Apakah pernah terbayangkan oleh kita bila suatu saat kita harus menerima bantuan dari orang yang (mungkin) kotor dan bau?

Bukan kotor dan bau itu yang membantu kita, tapi manusianya yang ditempatkan Tuhan untuk membantu kita pada saat yang tepat itu.

Mau protes?

Tuhan punya hak untuk menentukan pembelajaran seperti apa yang harus kita jalani. Kalau mau protes, ya protes saja sama Tuhan...

Pagi, Sukses n God Bless You All..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar