Senin, 29 Desember 2014

Jaidi Bebas (2)

Ini cerita Jaidi saat kami duduk bertiga dipinggir jalan di Cawang.

"Saat masuk penjara dihari pertama, bukan rasa takut yang saya rasakan. Urat takut saya sudah putus, Beh"

"Plok..!!"

Kepala Jaidi ditepuk oleh Danu.

"Lu gangguin aja Bondan, diam napa? 10 tahun masih saja suka tepuk kepala. Rindu kepala gua ya?"

Langsung saja kami bertiga ketawa tanpa peduli orang lewat. Anak dua ini kalau bertemu pasti heboh, mereka kami gelari 'Kembar lain rahim'

"Persoalan utama saat di penjara adalah rasa sepi, walau banyak orang sekalipun. Hiburan utama disana cuma berbicara omong kosong, olahraga, kadang berkelahi dan ibadah kalau mau"

Jaidi diam sebentar lalu,

"Awalnya saya memilih utk menjalani jalur lama, berkelahi dan omong kosong saja. Namun karena seharian hanya itu yang dikerjakan bosan juga. Hidup tak tentu arah tujuan. Hanya menjalani hidup menunggu hari sabtu, saat keluarga datang"

Air mata terlihat menggenang dimatanya, hal ini tak akan pernah terjadi 10 tahun yang lalu.

"Perubahan besar terjadi saat bulan ke 5 di penjara. Saat sholat jumat saya duduk bersama seorang narapidana seumur hidup. Dari beliau saya diajari untuk bicara dengan petugas yang memang mendalami keagamaan dengan baik"

Air muka Jaidi berubah cerah,

"Saya diajari untuk melarikan diri dari kebosanan dengan ibadah. Akibatnya waktu saya dipenuhi dengan mengejar jam sholat dan berolahraga. Kegiatan ini menempa saya untuk menjadi Jaidi yang berbeda"

Pembicaraan selesai karena kami harus bekerja, Jaidi pulang dan bekerja dirumah.

Anda bosan dengan hidup Anda?

Belajarlah dari perjalanan Jaidi, ada Tuhan yang bisa memberi warna dalam hidup Anda.

Cobalah baru Anda tahu bukti dan kebenarannya...

Pagi, Sukses n God Bless You All..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar