Selasa, 16 Desember 2014

Narkotika Kehidupan (By: Asep Haerul Gani)

"Kang, gimana ya aku ini kesel banget saat temanku menilai hasil kerjaku jelek" keluh seorang sahabat yg bekerja di lembaga negara yg melakukan rehabilitasi narkoba.

"Kesel banget itu seperti apa, sobat?"

"Ya tubuhku geregetan, bahkan bisa sampai memanas, darah seakan naik ke kepala dan menjadi pening, saat mengingat-ingat penilaian jelek temanku"

"Gejala yg kau alami kayak gejalanya orang Sakau yg putus narkotika+obat, ya?"

"Ya juga... Nggak sempat kepikiran"

"Kira2 'narkotika+obat' apa yg putus ya?"

"Penilaian baik, pujian dari teman atas hasil karyaku, Kang!"

"Saat kau mendapat penilaian baik+ pujian apa yg kau rasakan?"

"Fly, hangat di tubuh, nyaman, serasa di awan"

"Bagaimana org2 yg kecanduan Narkoba menggambarkan Narkoba?"

"Ya, kayak gitu, Kang. Fly, nyaman, serasa di awan"

"Jadi, kalau begitu, kau sudah kecanduan Narkotika kehidupan, sobat! Narkotika berupa pujian dan hinaan. Lalu, apa yg perlu kau lakukan agar sehat?"

"Merehabilitasi diri Kang!"

"Caranya, bagaimana?"

"Analog dg rehabilitasi klien kecanduan, perlu Ikhlas dalam berkarya, shgg netral saat dipuji dan mengembalikan pujian kepada sang empunya, yaitu Allah, dan menerima komentar buruk bahkan hinaan, sbg koreksi. Toh yg dikomentari adalah karya kita, bukan kitanya. Perlu pula mengambil jarak atau lepaskan diri dari kelekatan dg karya kita"

"Mantap, sobat. Aku kutip ya, caranya"

"Silakan Kang, silakan dibroadcast, hehehe"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar