Jumat, 12 Desember 2014

Korban Miras Oplosan atau Korban Ketidakpedulian? (Copas Mr.Ario)

Di koridor RS dr. Slamet Garut terdengar obrolan antara pengunjung RS yang rupanya Orangtua penenggak miras oplosan.

"Saya perlu cari penjual miras oplosan, perlu dihajar tuh orang, anak saya hampir mati, dan sekarang masih terkapar" kata seorang Bapak berbadan tambun.

"Iya, bener, sialan tuh penjual malah kabur, aku ke terminal Guntur tadi, kata Polisi di sana, belum ketemu kemana larinya. Kalau ketemu patut mampus tuh orang" sahut Bapak berambut gimbal.

"Sayang sekali, andaikan saja saya masih muda, saya sudah hancur leburkan warung penjual miras oplosan beserta penjualnya, udah ngerusak anak2 kita hingga terkapar, entah masih akan hidup atau malah modar" kata Kakek yg rambutnya sudah memutih.

"Jang, kamu kok diam saja, anakmu kan masih SMP dan terkapar pula!" Tanya Bapak berambut gimbal ke Bapak yg berkopiah hitam.

"Saya mah tidak akan menyalahkan si penjual miras, tidak juga menyalahkan miras oplosannya" kata Bapak yg relatif masih muda itu.

"Aneh kamu ini Jang! Lalu, kamu mau menyalahkan siapa, sementara anakmu terkapar di bangsal sana?"

"Saya mah menyalahkan diri sendiri, karena saya sebagai ayah kurang peduli kepada kelakuan anak saya, sehingga masa remajanya anak malah tergiur miras oplosan, ini bukti bahwa saya sebagai orangtua nyata2 salah belum membekali dan menanamkan sikap bertanggungjawab kepada anak saya" kata si Bapak sambil pergi menuju bangsal anaknya.

Marilah kita membekali anak2 kita, saudara2 kita maupun temen2 kita agar terhindar dr hal2 yg sia2.

Sebuah pelajaran berharga....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar