Jumat, 17 April 2015

Belajar Terima Kekalahan

Saat akan mendapatkan lego Shell terakhir yang berbentuk mobil tangki, Pierre dan Vito melakukan undi untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan lego itu dengan cara pingsut.

"Pingsut..!!!"

Vito menang dan Pierre sangat kecewa. Dia berusaha untuk mengajak pingsut lagi agar masih mendapatkan kesempatan lagi dengan mengajukan syarat menang 3x, padahal tidak ada kesepakatan itu dari awal.

Sepanjang perjalanan menuju stasiun pompa bensin Shell dia berusaha sangat keras untuk mengajak Vito pingsut lagi.

Hasilnya?

Semakin kecewa dia karena Vito tetap tak mau lakukan lagi.

Banyak hal yang bisa saya lakukan untuk memaksa Vito memberikan mainan itu nanti, namun tidak pantas bila hal itu dilakukan.

Kenapa?

Persoalannya sekarang adalah bukan sekedar masalah sebuah mainan kecil itu lagi, tetapi ini masalah belajar besar hati menerima hasil suatu pertandingan.

Konsekuensi menerima kekalahan memang tidak mudah untuk diterima, bahkan oleh orang dewasa sekalipun.

Pelajaran penting dikemudian hari adalah tentukan cara bermain (rule of the game) yang memang memuaskan hati dan bisa diterima dengan lapang dada bila kalah.

Namun tidak boleh juga sampai mempunyai sikap siap kalah. Lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan, kalau masih kalah juga terimalah lalu lakukan analisa dan berjuang lagi.

Hal ini juga bisa diterapkan dalam perjalanan hidup saya sebagai orang dewasa juga. Bukan hanya bisa tetapi harus bisa.

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar