Jumat, 03 April 2015

Hasan (7)

Ubay menjadi masalah tersendiri bagi Hasan, entah karakter yang sama dengan Bapaknya atau tidak Ubay cenderung menentang semua pemikiran Ayah Ibunya. Semuanya dia jalani sesuai seleranya saja, sebatas suka hatinya saja.

Saat ditetapkan untuk menduduki jabatan agar punya tanggung jawab di perusahaan sebagai sarana latihan persiapan menjadi pewaris perusahaan, dia minta pindah kuliah di Yogyakarta.

Sejarah berulang lagi...

Parahnya sesudah sampai di Yogyakarta Ubay menghilang dan tidak bisa dihubungi lagi. Entah menghilang kemana anak itu. Sampai sekarang dia belum memberi kabar ke rumah.

"Apa aku kualat sama orang tuaku dulu ya? Apa ini yang namanya karma?"

Saat diingatkan ceritanya mengenai malam sebelum dia mulai merantau ke Yogyakarta, dimana semalam suntuk ibunya mengajak bicara. Air mata mengalir deras dan pundaknya berguncang.

"Berarti kerinduan dan kekhawatiran seperti inilah yang dirasakan Ibu saat aku tidak ada dirumah. Pedihnya..."

(Maaf bila saya sempat merasakan air mata menggenang saat itu, bayangan almarhum Mama muncul. Wanita terbaik itu sempat merasakan hal yang sama saat saya menghilang selama 5 tahun dari keluarga saya)

Apa yang pernah kita lakukan pada orang tua kita?

Jangan kaget bila suatu hari kita harus menjalani hal itu dengan kita sebagai obyek penderitanya.

Karma?

Entahlah apa namanya, anggap saja kita harus merasakan apa yang perlakuan kita pada orang lain.

Kita perlu berhati-hati dalam bertindak, selalu perlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Supaya bila kita harus merasakan tindakan yang sama suatu hari, hal itu tidak akan menyakitkan kita.

Karma?

Apapun namanya itu...

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar