Rabu, 08 April 2015

Kisah Penjual Krupuk

Di Tambun, Bekasi ada banyak pabrik kerupuk. Ada banyak pola penjualan yg dilakukan.

Ada penjual jarak dekat yang membawa kerupuknya dengan memakai gerobak bekas becak yang bekas dudukan penumpang dibuatkan kotak kaleng dengan ukuran 1x2x1 meter kubik.

Mereka bergerak di daerah sekitar 10 - 20 km dari pabrik krupuk, karena mengendalikan becak itu cukup repot juga, takut menyenggol kendaraan lain. Apalagi Tambun sekarang sudah berubah menjadi lautan sepeda motor. Sangat besar potensi terjadinya senggol-senggolan dengan sepeda motor.

Untuk jarak jauh, sampai ke Jakarta Barat sekalipun yang berjarak 50 km dari Tambun, kerupuk dibungkus dalam plastik lalu dibawa dengan sepeda motor. Pada tempat duduk dipasangkan besi tegak 10 tiang untuk meletakkan kerupuknya, bisa mencapai 1000 bungkus sekali jalan.

Sering jam berangkat mereka bersamaan dengan jam saya ke klinik. Jadi sangat menarik untuk bjadikan tulisan.

Ada beberapa penjual dengan motor yang agak unik saat berangkat. Mereka lewati pertigaan Pengairan dan berhenti sebentar di pangkalan ojek.

Mau apa?

Sekedar berhenti dan menyuruh tukang ojek,

"Kalau mau ambil aja..."

Wah, laku juga belum sudah bagi rejeki dulu. Bagi beberapa budaya pedagang ini malah disebut pantangan.

Saat bertemu salah satu dari mereka dan ngobrol, saat ditanya kebiasaan itujawabnya,

"Saya dulu pernah ngojek disini juga. Mereka teman-teman saya Pak. Lagian kalau saya bagi rejeki dulu mereka akan mendoakan saya selamat di perjalanan, dagangan laris dan didoakan besok singgah lagi..."

Anda tahu?

No more comments...

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar