Jumat, 17 April 2015

LAPANGKAN DADAMU (Copas Ms.D.Agussianita.H)

Disebuah gunung hiduplah seorang tua yang terkenal bijaksana. Pada suatu pagi, datang seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.

Langkahnya gontai dan raut mukanya ruwet. Tamu itu tampak tidak bahagia.

Tanpa membuang waktu orang itu menceritakan semua masalahnya.

Pak Tua yg bijak itu mendengarkan dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamu itu untuk mengambil segelas air.

Ditaburkannya garam itu kedlm gelas, lalu diaduknya perlahan.

“Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya”

“Asin, asin sekali rasanya…”

Pak Tua tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan ketepi telaga tak jauh dari tempat tinggalnya.

Pak Tua itu kembali menaburkan segenggam garam ke dlm telaga. Dgn sepotong kayu dibuatnya gelombang2 dari adukan2 itu yang menciptakan riak2 air.

“Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah”

Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua kembali bertanya,

“Bagaimana rasanya?”

“Segar”

“Apakah kamu merasakan garam didlm air itu?”

“Tidak”

Pak Tua tsb menepuk-nepuk punggung anak muda itu. Ia lalu mengajaknya duduk bersimpuh disamping telaga itu.

“Anak muda dengarlah. Pahitnya kehidupan itu adalah layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama. Dan memang akan tetap selalu sama.”

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.

Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya.

Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dlm hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan.

Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.

Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan”

Selamat bekerja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar