Kamis, 12 Maret 2015

Bertahan atau Berpisah?

Dewi datang dengan kemarahan yang berapi-api. Setelah menaruh tas dan mengambil air minum dia duduk dan bercerita,

"Laki-laki bodoh itu kumat lagi penyakitnya. Tiap kali diajak bicara dia langsung pergi. Padahal banyak hal yang harus dibahas..."

'Kapan dia...'

"Nanti dulu Bang, saya belum selesai cerita. Dia...dan...ini...itu...lalu...maka..."

Panas juga telinga mendengarkan ceritanya terus menerus, lewat setengah jam kemudian,

"Apakah saya harus gugat cerai dia, Bang?"

Hmm, menarik kalau sudah masuk pembahasan ini.

1 dari 10 pernikahan di Indonesia berakhir dengan perceraian pada tahun 2005.

Sekarang?

Sepertinya akan lebih banyak lagi perceraian. Sinyalemen teman yang bergerak dibidang statistik menunjukkan peningkatan perceraian.

Untuk kasus Dewi, saya jelaskan kalau dia hanya mau didengarkan tapi tidak mau mendengarkan. Kalau hal ini berlanjut maka besar kemungkinan dia akan kehilangan Hadi.

Ada tip penting dari seorang sahabat,

"Cara efektif bagi wanita saat meredakan suaminya marah adalah dengan mengambil segelas air dan berkumur-kumur sampai kemarahan itu reda"
-Hengky So-

Lucu?

Dalam keadaan marah, harus ada salah satu pihak yang tutup mulut mendengarkan saat pihak yang lain sedang marah.

Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar