Ada satu suara yang tidak asing lagi terdengar di telinga saya. Ustad jalanan untuk sumbangan mesjid alias UJUSUMA, itulah gelar yang saya berikan kepada beliau.
Selama 12 tahun ini hanya hapal suara saja, karena hampir semua mesjid dari Tambun sampai Kapuk yang dibangun dalam 12 tahun ini pasti pernah memakai jasa beliau.
Nama dan wajahnya tidak pernah kelihatan, karena beliau selalu duduk dalam posisi sembunyi.
Beberapa minggu yang lalu suara itu terdengar jelas dipinggir jalan disamping nyaringnya suara speaker,
"Anaknya namanya siapa, umurnya berapa, kapan perginya?"
Terdengar suara seorang ibu menjawab semua pertanyaan itu sambil menahan tangis. Anak gadisnya umur 15 tahun pergi sudah 3 hari tidak pulang.
Dalam keadaan putus asa tidak tahu kemana lagi harus mencari, dia keluarkan dompetnya semua uang besarnya dia tumpahkan kedalam jaring sumbangan pembangunan mesjid itu dan minta didoakan oleh Ujusuma.
Lalu sang ustad mendoakan dengan penuh kesungguhan sampai air matanya menggenang dipelupuk mata.
A very touching moment...
Saat itu saya baru tahu kalau dialah pahlawan pembangunan mesjid yang selalu mengatakan,
"Saya bukan meminta uang Rp.2.000,- Anda, tetapi saya membantu saudara untuk mengumpulkan bekal sesudah Anda meninggal nanti"
Cukup dalam bukan?
Tidak banyak komentar lagi yang diperlukan saat itu...
Pagi, Sukses n God Bless You All..
www.hentorum.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar