Kamis, 12 Maret 2015

Renungan pagi: Kebahagiaan Ibarat Seorang Anak Bermain Layang-layang (Copas Mr.Sule YNK Adam)

Suatu kali saya mengamati seorang anak usia SD kelas enam bermain layang-layang. Menarik karena ia begitu asyik, serius dan sekali sekali mengalihkan pandangan ke layangan teman yang lain yang juga bermain yang sama. Si anak itu kadang harus sabar menunggu angin datang. Setelah layangannya mengangkasa ia juga mengikuti irama hembusan angin.

Dia mencoba mengulur benang sehingga layangan itu begitu jauh di angkasa dan bahkan hampir tidak kelihatan dengan jelas. Ia percaya selagi benang itu digenggam erat layang-layang itu tidak akan ke mana. Setelah puas, ia menarik layangannya sampai berada di tangannya. Ia senyum menyiratkan kegembiraan.

Para sahabat terkasih kebahagiaan ibarat seorang anak yang sedang bermain layangan. Sebagaimana seorang anak fokus dengan layangan, kita juga fokus dengan kebahagiaan yang akan kita gapai. Tapi ingatlah kebahagiaan itu tidak akan berada di tangan kita kalau kita tidak berjuang menggenggam “benangnya” yakni kesabaran, ketabahan dan usaha. Antara kita dengan kebahagiaan ada ikatan oleh benang kehidupan yakni doa dan harapan.

Ketika bersabar kita yakin bahwa kebahagiaan itu tidak akan kemana. Dan bila kita tetap punya harapan dan doa, di situlah kebahagiaan kita hadir di dalam hidup kita. Selamat bermain layang-layang kehidupan. Layang-layang boleh melayang tapi benangnya tetap kuat. Kebahagiaan mungkin belum kita peluk tetapi doa dan kesabaran janganlah sirna.

Selamat pagi
Selamat beraktifitas
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar