Jumat, 29 Januari 2016

MUTIARA PAGI “Kekerasan vs Kelembutan”

Banyak sekali kisah2 perang di cina yg dpt diaplikasikan dlm kehidupan kita se hari2. 

Dari salah satu buku tutur bijak negeri Cina, ada sbh strategi bagus ketika menghadapi musuh, tinggal sesuaikan strategi ini untuk keadaan2 tertentu dan orang2 “tertentu”.  

Pada 206 SM, ada seorang ahli negara yg hebat, seniman perang sekaligus sastrawan. Ia memimpin pasukannya utk menyerang kota Huguan. Kota tsb letaknya strategis dan sangat sulit diaksses. itulah alasan mengapa pasukan Cao berusaha keras untuk mencapainya. Karena sudah tidak sabar, Cao menjadi sangat marah dan berkata,

”Ketika aku tiba di kota itu, aku akan segera membakar semuanya hidup2.”


Perkataannya itu tersebar dg cepat di seluruh kota. Para pembela kota tsb merasa ketakutan jika hal itu benar2 terjadi. Mereka pun berperang dg mati-matian. Hasilnya, pasukan Cao mengalami kesulitan utk  memenangkan peperangan. Mrk berusaha memenangkan perang tsb  selama ber bulan2 ,tapi semuanya sia-sia. Cao menjadi semakin gelisah dan akhirnya ia berkonsultasi dg jenderalnya untuk membuat sebuah rencana.


Pada rapat tsb, Jenderal Cao Ren mengangkat kursinya dan berkata,

”Seni perang mengatakan supaya kita tidak mengikat musuh kita terlalu kencang. Supaya musuh bisa pergi untuk bertahan hidup. Akan tetapi, sekarang kita telah memojokkan mereka. Dan raja telah menyatakan akan membakar mereka hidup-hidup. Hal ini hanya akan membuat mereka mati-matian melawan kita. Mereka lebih baik mati dlm  perang dp dibakar hidup2. Aku perkirakan, musuh kita sudah hampir kehabisan persediaan makanan. Jika kita memberikan mrk sbh harapan dg membuka jalan untuk mereka keluar, kemungkinan besar mereka akan menyerah. Mereka lebih baik hidup dp berperang hingga mati tanpa memperoleh apa-apa" 

Cao menganggap ide tsb masuk akal dan ia melakukannya seperti yang Jenderal katakan. Seperti yang telah diharapkan, pasukan pembela kota akhirnya menyerahkan diri kpd  Cao. Kota akhirnya dikalahkan tanpa perlawanan yang sengit.


Saudaraku….

Dari cerita di atas, bisa kita ambil  hikmahnya : ada kalanya untuk memenangkan suatu perkara tidak harus menggunakan cara yang keras, tapi bisa menggunakan cara yang damai, supaya tidak mengalami kerugian yang terlalu besar.  

Janganlah selalu melawan yang keras dengan yang keras, ada kalanya bisa dengan kelembutan. 
Batu yang keras bisa dihancurkan oleh tetesan air yang terus menerus. 
Keteguhan hati seseorang bisa dikalahkan dengan ketekunan yang terus menerus kita lakukan. … 

 Selamat pagi. Tetap SEMANGAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar