Minggu, 12 Oktober 2014

Ban Gerobak Pian

Pada saat pulang kerja mendadak Pian datang dengan muka pucat dan panik, dengan terbata-bata dia bercerita,

"Pak, ban gerobak sampah saya hilang lagi. Waktu saya taruh ditempat pembuangan sampah tadi malam"

Ini kejadian ketiga bagi Pian, sebelumnya roda gerobak hilang saat ditaruh di tanah kosong disamping rumah saya.

Kejadian kedua roda hancur bersama gerobaknya saat disambar kereta cepat Argo, karena parkir gerobak terlalu dekat rel kereta.

'Dulu kan disuruh taruh didepan rumahmu, kok malah ditaruh di lokasi penampungan sampah?'

"Tetangga pada ribut Pak, katanya bau. Namanya juga gerobak sampah"

'Ah, kamu juga susah diomongin. Kan sudah aku suruh cuci setiap hari'

"Nanti juga kotor lagi Pak....."

Kaalau sudah begini makan hati juga. Terpaksa elus-elus dada sendiri kalau sudah ajak Pian bicara, semua dianggap sederhana dan gampang untuk dia.

Hal yang sama sebenarnya kita juga biasa lakukan. Kita terkadang lalai untuk membereskan hal yang kecil, saat masalah besar datang karena kelalaian itu baru kita ribut dan heboh dan kacau balau.

Bila kita melalaikan hal kecil, maka kita harus menerima masalah besar yang timbul karena kelalaian itu.

Tanggung jawab kita bukan hanya sebatas membereskan masalah yang besar saja. Hal kecil yang menjadi bagian dari tanggung jawab kita juga harus selesai semuanya.

Pagi, Sukses n God Bless You All

Tidak ada komentar:

Posting Komentar