Minggu, 26 Oktober 2014

Dilema Lely (1)

Saat kantor perusahaannya pindah dari Pantai Indah Kapuk Jakarta ke Bekasi, terjadi perubahan siklus kegiatan harian keluarga Lely.

Bangun harus lebih pagi dan berangkat ke halte Transjakarta yang ada di Pasar Cengkareng, karena Lely masih tinggal di daerah Kapuk. Suaminya masih bekerja di Jakarta Barat.

Untung anak-anaknya tinggal di kampung, diurusi oleh orang tua Lely. Hanya kiriman uang dan makanan serta mainan saja yang dikirimkan ke kampung.

Jabatan suami Lely cukup mapan, gajinya lebih dari cukup utk keperluan mereka bersama tanpa Lely harus bekerja.

Saat disarankan untuk berhenti bekerja saja, Lely minta pendapat saya. Apakah harus berhenti atau tetap bekerja?

Pertanyaan ini akan muncul juga pada pasangan yang bekerja semua. Ada 3 parameter yang bisa dipakai. Parameter ke 4 akan dibahas besok.

Parameter 1, apakah bila istri berhenti gaji suami cukup untuk membiayai semua keperluan?

Untuk kasus Lely jawabannya cukup.

Parameter 2, biasanya mau beli apa saja bisa pakai uang sendiri. Kalau berhenti nanti, apakah suami punya kebiasaan 'baik' memberi uang ke istri?

Banyak suami yang 'agak' pelit.

Parameter 3, bila nanti berhenti bekerja, semua rutinitas kantor akan stop, apakah sanggup untuk dia di rumah?

Gampang cara test nya, ambil cuti 4 hari kerja berturut-turut (senin-kamis atau selasa-jumat), jangan kurang jangan lebih. Diam saja dirumah, tidak boleh keluar rumah. Sanggup tidak?

Bila salah satu parameter itu dijawab tidak, masalah besar menanti.

Pagi, Sukses n God Bless You All

Tidak ada komentar:

Posting Komentar