Rabu, 21 Januari 2015

"Bapak"

Dalam dunia marketing kuno sering diajarkan bila kita memperkenalkan diri sebaiknya menyebut nama sendiri dengan Bapak. Bapak Andi misalnya.

Dalam satu rumah, seorang Bapak bisa menyebut dirinya dengan sebutan Bapak, Papa, Ayah, Daddy, Abi, dll.

Dalam suatu organisasi, ketua akan dipanggil Bapak oleh anggota organisasi.

Wajar kan?

But, jangan biasakan panggil diri sendiri Bapak dalam sebuah organisasi yang heterogen.

Mengapa?

"Age is whatever you think it is. You are as old as you think you are"
-Muhammad Ali-

Saat Anda menuakan diri maka tubuh akan menjadi tua juga. Jantung melemah, usus kehilangan fungsi, paru-paru berkurang volumenya, tenaga berkurang juga, dll.

Mau versi orang Dayak?

Kebiasaan ini menjadi palik (pantangan besar, pamali kata orang Sunda) bagi mereka.

"Bila Anda menyebut diri Bapak terhadap orang yang umurnya sama atau lebih tua dari Anda, sementara orang tuanya sudah meninggal, maka Anda adalah orang mati"
-Pepatah Dayak-

Ah, yang benar?

Gampang membuktikannya, bila tubuh Anda mengalami sakit penyakit untuk orang tua sebelum waktunya, itulah tanda utamanya.

Be careful....

Pagi, Sukses n God Bless You All..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar