Kamis, 22 Januari 2015

Jaga Limit Orang

Saat pulang kerja kemaren sore, hujan gerimis menguyur jalanan. Kendaraan merayap pelan dari mulai Grogol sampai Slipi Jaya.

Lepas RS.Dharmais jalan agak lancar, bersama belasan motor kami masuk jalur busway karena diarahkan polisi.

Bergerak agak cepat sedikit lalu mendadak berhenti, karena bis kota 213 yang berjalan didepan berhenti menunggu penumpang dari halte yang dipinggir jalan naik.
Agak dongkol juga rasanya harus diam ditengah hujan, tapi karena kasihan mengingat awak bis itu sedang mengejar setoran kami diam saja.

Baru maju sekitar 50 meter berhenti lagi, rasa kesal dilampiaskan dengan cara mengklakson terus menerus, supir kelihatan tidak senang.

Bis jalan lagi lalu keluar jalus busway merapat ke kiri jalan, tak lupa menekan gas sekencang-kencangnya sehingga asap hitam pekat melengkapi air hujan yang mulai deras lagi.

Jengkel? Marah? Mau ngamuk?

Ya, semua kesal sekali.

Terus?

Kami saling pandang lalu ketawa bersama dan munculnya sumpah serapah ringan, salah satunya,

"Mudah-mudahan tidak dapat setoran"

Seharusnya hal semacam ini tidak perlu terjadi karena lebih baik kami marah dan ngamuk dari pada menyumpahi semacam itu.

Kenapa?

"Doa orang yang dianiaya itu ampuh"

"Sumpah 40 orang bisa kejadian"
-Kepercayaan Melayu-

Dan...

"Ucapan adalah doa"

Mau coba?

Silahkan saja, kalau saya tidak mau.

Pagi, Sukses n God Bless You All..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar